Pengadilan Thailand Bebaskan Pita Limjaroenrat dari Tuduhan Pelanggaran UU Pemilu

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 24 Januari 2024 15:30 WIB

Mantan pemimpin Partai Move Forward Pita Limjaroenrat memberi isyarat pada hari Mahkamah Konstitusi Thailand menyampaikan putusannya atas kasus kepemilikan saham media, di Bangkok, Thailand, 24 Januari 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pengadilan Thailand, Rabu, 24 Januari 2024, memutuskan bahwa mantan calon perdana menteri Pita Limjaroenrat tidak melanggar undang-undang pemilu dan dapat tetap menjadi anggota parlemen, selamat dari kasus pertama dari dua kasus yang menargetkan partai oposisi anti kemapanan, Partai Move Forward.

Pita, 43 tahun, lulusan Harvard, yang upayanya untuk menjadi perdana menteri digagalkan oleh anggota parlemen yang bersekutu dengan militer royalis, dibebaskan dari kesalahan karena pengadilan menganggap perusahaan yang sahamnya dimilikinya tidak memiliki konsesi penyiaran dan tidak boleh dianggap sebagai organisasi media massa.

Keputusan ini akan menjadi dorongan bagi kelompok progresif Move Forward, yang secara mengejutkan memenangkan pemilu Thailand tahun lalu, menarik para pemilih muda dan perkotaan dengan agendanya yang berani untuk mengakhiri monopoli bisnis dan mereformasi undang-undang yang menghukum penghinaan terhadap monarki dengan hukuman penjara yang lama.

Sebagai partai terbesar di parlemen, Move Forward tetap menjadi ancaman jangka panjang terhadap status quo di Thailand, mempertahankan daya tarik di kalangan pemilih liberal dan muda melalui politisi karismatik dan penggunaan media sosial yang kreatif.

Pengadilan yang sama minggu depan akan memutuskan apakah rencana Move Forward inkonstitusional dan sama dengan upaya untuk "menggulingkan rezim pemerintahan demokratis dengan raja sebagai kepala negara".

Advertising
Advertising

Kedua kasus tersebut, yang diajukan oleh politisi konservatif, adalah bagian dari perebutan kekuasaan selama dua dekade di Thailand yang secara umum mempertemukan kelompok royalis, militer, dan keluarga kaya melawan partai-partai yang dipilih berdasarkan platform populis atau progresif.

Pendahulu Move Forward, Future Forward, berada di pihak yang salah dalam dua keputusan Mahkamah Konstitusi dari tahun 2019 hingga 2020, dengan pemimpin sekaligus calon perdana menteri Thanathorn Juangroongruangkit didiskualifikasi, juga karena pelanggaran kepemilikan saham, dan partai tersebut dibubarkan karena melanggar aturan pendanaan kampanye.

REUTERS

Pilihan Editor: Pesawat Pembawa Pekerja Rio Tinto Jatuh di Kanada, Sejumlah Orang Tewas

Berita terkait

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

5 jam lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

1 hari lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

2 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

4 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

9 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

9 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya