Sejoli di Gaza Tetap Menikah Walau Rumah Hancur Dibom Israel

Reporter

Tempo.co

Senin, 22 Januari 2024 18:30 WIB

Pasangan Palestina, Mohammed Al-Ghandour dan istrinya Shahad, berada dalam tenda saat hari pernikahannya di tenda kamp, di tengah konflik Israel dan Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 18 Januari 2024. REUTERS /Muhammad Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pasangan muda di Gaza memutuskan untuk tetap melanjutkan pernikahan mereka di tengah reruntuhan puing bangunan, hidup di kamp pengungsian dan perang yang masih berkecamuk. Di antara pasangan yang tetap melangsungkan pernikahan adalah Muhammad Medhat Abdel-Al yang menikahi sepupunya Yasmine.

Medhat Abdel-Al dan Yasmine telah menjadi pasangan sejoli terkenal karena nekat merayakan pernikahan mereka di dalam sebuah gedung sekolah di Kota Rafah yang menjadi tempat berlindung ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal. Rafah terletak di selatan Jalur Gaza. Foto-foto dan rekaman kedua mempelai merayakan pernikahan viral di media sosial.

Medhat Abdel-Al terpisah dari keluarganya di Gaza tengah. Dia menceritakan rumahnya remuk di bom tentara Israel pada awal perang berkecamuk. Kondisi ini memaksanya untuk melarikan diri ke rumah sakit al-Shifa yang diyakini akan menjadi tempat aman, tetapi rumah sakit itu malah menjadi target militer Israel. Keluarganya lalu berlindung ke tenda penampungan di sekolah Deir Yassin di selatan Gaza.

Advertising
Advertising

Medhat Abdel-Al menceritakan sebelum perang meletus, dia dan tunangannya sudah berencana menjalankan sama-sama umrah sebelum melangsungkan pernikahan. Namun mimpi mereka hancur seiring dengan remuknya rumah mereka.

“Kami lantas memutuskan untuk menikah di sekolah ini karena kami tak punya rumah dan kami tak tahu kapan bisa kembali ke wilayah tempat dulu kami tinggal,” kata Medhat Abdel-Al.

Selain Medhat Abdel-Al, Muhammad al-Ghandour juga memutuskan untuk menikah di sebuah kamp pengungsian di Kota Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Al-Ghandour dan pasangannya, Shahad, mengikat janji suci pernikahan dengan disaksikan sanak-saudara mereka dan teman-teman serta warga yang tinggal di kamp tersebut karena tempat tinggal mereka musnah.

Al-Ghandour dan Shahad, yang berpakaian putih serta wajah ditutup kerudung transparan, berjalan ke sebuah tenda yang didekorasi lampu warna-warni. Tenda itu akan menjadi rumah sementara masa depan pasangan pengantin baru Al-Ghandour dan Shahad karena rumah kedua mempelai sebelumnya hancur di bom Israel.

“Segala yang kami miliki sudah musnah, pakaian – semuanya hilang. Semoga Allah memberi gantinya,” kata Al-Ghandour.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: Pak RT dan Pak RW Kampung Sejoli Diarak Bugil Berganti, lalu...

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

9 menit lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

1 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

1 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

3 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

3 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

4 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

5 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

7 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

9 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya