Menlu Arab Saudi: Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pengakuan Negara Palestina

Senin, 22 Januari 2024 12:04 WIB

Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa pengakuan negara Palestina. Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah wawancara yang tayang pada Ahad, 21 Januari 2024.

Dalam wawancara yang awalnya direkam di sela-sela World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss pekan lalu, menteri tersebut ditanya apakah tidak akan ada hubungan normal antara Saudi dan Israel tanpa jalan menuju negara Palestina. Dia kemudian mengiakan hal tersebut.

“Itulah satu-satunya cara kami mendapatkan manfaatnya,” katanya, berbicara soal hubungan dengan Israel. “Jadi, ya, karena kita memerlukan stabilitas dan hanya stabilitas yang bisa dicapai melalui penyelesaian masalah Palestina.”

Faisal mengatakan deeskalasi konflik dan menghentikan kematian warga sipil di Gaza menjadi fokus utama Arab Saudi. “Apa yang kami lihat adalah Israel menghancurkan Gaza, penduduk sipil di Gaza,” katanya. “Ini sama sekali tidak perlu, sama sekali tidak dapat diterima dan harus dihentikan.”

Serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 25.105 orang dan membuat 62.681 lainnya luka-luka di Gaza sejak 7 Oktober, menurut angka otoritas kesehatan Gaza. Sementara serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.139 warga di Israel.

Terpisah, dalam sebuah panel di WEF, Faisal mengatakan bahwa “perdamaian di kawasan termasuk perdamaian untuk Israel”. Dia mengatakan Arab Saudi “pasti” akan mengakui Israel sebagai bagian dari kesepakatan politik yang lebih besar.

“Tetapi hal itu hanya bisa terjadi melalui perdamaian bagi Palestina, melalui negara Palestina,” katanya.

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat Putri Reema binti Bandar Al-Saud mengatakan Saudi tidak bisa melanjutkan pembicaraan untuk mengakui Israel hingga ada gencatan senjata di Gaza.

“Saya pikir hal yang paling penting untuk disadari adalah (Kerajaan Saudi) belum menempatkan normalisasi sebagai inti kebijakannya,” kata duta besar Reema pada panel WEF Kamis lalu. “Kerajaan menempatkan perdamaian dan kemakmuran sebagai inti kebijakannya.”

Menurutnya, posisi Arab Saudi sudah cukup jelas dalam hal ini. “Selama terjadi kekerasan di lapangan dan pembunuhan masih berlanjut, kita tidak dapat berbicara tentang ‘hari berikutnya’,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama di WEF, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel akan menjadi elemen kunci untuk mengakhiri peperangan di Gaza dan membawa perubahan bagi seluruh Timur Tengah.

“Kondisi ini masih rumit, rapuh, dan akan memakan waktu lama, namun menurut saya ini sebenarnya merupakan peluang untuk bergerak maju di dunia dan kawasan menuju masa depan yang lebih baik,” kata Herzog, seperti dikutip oleh AP.

Arab Saudi sebelumnya tidak pernah mengakui Israel secara resmi. Kerajaan tersebut tidak menandatangani Perjanjian Abraham pada 13 Agustus 2020, berbeda dengan negara-negara tetangganya di Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Uni Emirat Arab dan Bahrain mengakui kedaulatan Israel, sehingga memungkinkan terjalinnya hubungan diplomatik penuh.

Pilihan Editor: Amerika Serikat Serang Houthi, Arab Saudi Waswas Ketegangan Bakal Meluas

AL ARABIYA

Berita terkait

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

7 menit lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

1 jam lalu

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

Tampak dalam video tersebut salah satu bantuan makanan ke Jalur Gaza yang dirusak ekstremis Israel adalah produk mi instan Indomie asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

2 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

3 jam lalu

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Jalur Gaza di antaranya berupa Indomie, ditahan dan diinjak-injak warga ekstrimis Israel

Baca Selengkapnya

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

10 jam lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

12 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

13 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

13 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

15 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya