19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Reporter

Tempo.co

Minggu, 21 Januari 2024 21:30 WIB

Seorang pemuda Palestina menghidupkan sejumlah lilin di atas peti mati saat menggelar aksi belasungkawa untuk 4 warga Palestina yang tewas oleh pasukan Israel di Kota Gaza, 25 Desember 2015. 4 warga Palestna tersebut tewas usai ditembaki oleh tentara Israel. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah saksi mata mengungkap setidaknya 19 warga sipil di Gaza pada Desember 2023, ditembak mati oleh tentara Israel. Perempuan dan anak-anak dipisahkan dari keluarga mereka, dipukuli dan digeledah. Beberapa kelompok HAM telah mengumpulkan kesaksian eksekusi mati ke-19 warga sipil ini dan Al Jazeera sudah mendapatkan rekaman serta keterangan sejumlah anggota keluarga atas kejadian pada 19 Desember 2023.

“Tank-tank dan buldozer mengepung sebuah gedung rumah susun, yang sebelumnya sudah dihujani peluru selama beberapa hari terakhir. Situasi ini sungguh membuat putus asa. Suami saya sudah mengatakan pada mereka kalau dia warga sipil,” kata Umm Odai Salem, yang suaminya menjadi korban tewas.

Beberapa tentara Israel menggeledah gedung, menggedor setiap pintu. Mereka tak peduli walau orang-orang berteriak mereka yang dicokok Israel adalah warga sipil.

Advertising
Advertising

“Mereka membawa suami saya ke gedung apartemen yang lain. Saya mengikuti dan memohon pada tentara Israel agar melepaskan suami saya karena kami hanya warga sipil,” kata Umm.

Umm menceritakan tentara Israel memukulinya dan putrinya. Mereka menempatkan para perempuan dalam sebuah ruangan dan mengancam dengan senanpan dan pisau. Tak hanya itu, tentara Israel juga menggeledah dan menghina mereka menggunakan kata-kata yang sangat kotor. Tentara Israel mengabaikan permohonan mereka dan tetap mengeksekusi di luar gedung rumah susun semua laki-laki yang mereka tangkapi.

“Suami saya adalah satu dari 19 laki-laki di gedung ini yang mereka bunuh. Tentara Israel meminta mereka membungkuk dan mengeksekusi mati mereka. Tentara membunuh mereka semua,” kata Umm.

Rekaman video memperlihatkan tubuh para korban eksekusi mati itu bolong akibat tertembus peluru di bagian punggung. Setelah laki-laki di gedung rumah susun itu dieksekusi mati, gedung tersebut diberondong oleh peluru. Balita usia tiga tahun tewas dalam serangan itu.

“Saya menggendong adik saya, lalu terdengar suara letusan peluru. Saya fikir adik saya hanya menangis, namun ternyata dia sedang sekarat. Pecahan peluru menembus kepala, mata dan lehernya,” kata seorang saksi mata.

William Schabas, profesor bidang hukum internasional dari Universitas Middlesex, London, mengatakan rekaman video dan kesaksian para saksi mata bisa menjadi bukti di pengadilan kriminal internasional. Tentara Israel bukan hanya membunuh warga sipil, namun pembantaian ini juga masih kategori kejahatan perang.

Sumber: aljazeera.com

Pilihan editor: Kepala Kepolisian Seoul Didakwa Lalai atas Tragedi Halloween Itaewon

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

2 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

2 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

2 hari lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya