Benjamin Netanyahu Prediksi Perang Sampai 2025, Menteri Luar Negeri Irlandia Langsung Kritik

Reporter

Tempo.co

Jumat, 19 Januari 2024 12:30 WIB

Anak-anak Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 16 Januari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Irlandia pada Kamis, 18 Januari 2024, mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena memperpanjang perang di Gaza. Kritikan disampaikan setelah Netanyahu memprediksi perang mungkin bisa berlangsung sampai 2025.

“Dalam pandangan saya, ini jelas tidak bisa diterima, dimana Perdana Menteri Israel mengatakan perang bisa berlanjut sampai 2025. Terlalu banyak nyawa tak berdosa yang hilang, terlalu banyak anak-anak kehilangan nyawa dan Anda tidak bisa menyelesaikan situasi seperti ini secara militer saja,” kata Menteri Luar Negeri Irlandia Michael Martin seperti diwartakan kantor berita Anadolu.

Menurut Martin, Perdana Menteri Netanyahu dan seluruh pihak terkait perlu fokus pada bagaimana mengakhiri perang ini secepat mungkin. Hamas pun harus berhenti melepaskan roket dan mau bersama-sama menyatakan gencatan senjata – meletakkkan senjata.

Advertising
Advertising

Kritik tersebut disampaikan Martin dalam acara jumpa wartawan bersama Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock di Ibu Kota Berlin. Martin menyadari Irlandia dan Jerman memiliki sudut pandang yang berbeda soal perang di Gaza, namun kedua belah pihak memiliki objektifitas yang sama ketika menyangkut masalah – masalah kemanusiaan.

“Kami sangat jelas, bagi kedua negara perkara bantuan kemanusiaan untuk masuk Gaza harus dibuka akses tanpa hambatan dan ini harusnya dilakukan atas dasar kemanusiaan,” kata Martin.

Dia juga menekankan perdamaian abadi hanya bisa dicapai lewat solusi dua negara. Irlandia dan Jerman juga mengikat diri dalam perjanjian semacam ini.

“Dalam hal perdamaian dan politik, pada akhirnya akan mengarah pada solusi dua negara. Kedua negara sangat setuju dengan hal ini,” ujar Martin.

Kepala Dana Investasi Palestina, Mohammed Mustafa, berdasarkan skala kehancuran yang disebabkan oleh serangan Israel, setidaknya diperlukan dana sebesar $15 miliar atau Rp234 triliun lebih untuk membangun kembali rumah-rumah di Gaza.

Mustafa mengatakan laporan internasional menunjukkan 350 ribu unit rumah rusak seluruhnya atau sebagian di Gaza. Dengan asumsi 150 ribu rumah perlu dibangun kembali dengan biaya rata-rata US$100 ribu per unit.

Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dalam serangan yang menurut otoritas kesehatan di Gaza telah menewaskan 24.448 orang sejak 7 Oktober 2023. Angka yang dikeluarkan kantor media Hamas di Gaza menunjukkan lebih dari 360 ribu unit rumah mengalami kerusakan parah atau sebagian, dan lebih dari 70.000 unit hancur total.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: 60 Ribu Ibu Hamil di Gaza Alami Komplikasi Kehamilan

Berita terkait

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

2 jam lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

Wakil Menteri Luar Negeri mengingatkan negara berkembang mengimbau negara berkembang tingkatkan kerja sama karena ada persaingan geopolitik

Baca Selengkapnya

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

5 jam lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

7 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

11 jam lalu

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

Gerakan "Blockout 2024" mendesak pengguna untuk memblokir akun selebritas yang tetap bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

15 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

16 jam lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

16 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

17 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

18 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

18 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya