Partai Buruh Israel Berencana Layangkan Mosi Tidak Percaya ke Benjamin Netanyahu

Kamis, 18 Januari 2024 21:05 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada media di Knesset, parlemen Israel, di Yerusalem 30 Mei 2019. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Buruh sayap kiri Israel pada Rabu, 17 Januari 2024, mengumumkan rencana mengajukan proposal mosi tidak percaya ke Knesset atau parlemen Israel melawan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Renana ini muncul karena Netanyahu dianggap gagal membebasan sandera yang ditahan di Gaza. Menurut keterangan partai buruh, pengajuan mosi akan dilakukan dua hari ke depan.

“Anak-anak lelaki dan perempuan kami telah disandera oleh Hamas selama 103 hari. 103 hari Negara Israel terpecah antara Israel dan Gaza. Dan pemerintah tidak peduli sama sekali,” kata Partai Havoda di media sosial X.


Partai Buruh mengatakan tidak punya kepercayaan pada pemerintah Netanyahu yang dianggap tidak maksimal dalam upaya memulangkan sandera, dan hanya peduli terhadap “kepentingan korupnya”.


Sebelumnya, media Israel Channel 13 mewartakan Perdana Menteri Netanyahu menolak langkah negosiasi dengan kelompok Hamas untuk membebaskan warga Israel yang masih disandera. Pemerintah Israel sedang menyiapkan proposal perundingan baru sebelum ditolak oleh Netanyahu.

Advertising
Advertising

Laporan Channel 13 mengatakan menteri kabinet perang Benny Gantz dan pengamat Gadi Eisenkot tidak diberitahu atau diajak berunding mengenai perubahan tersebut. Beberapa menteri dikabarkan mengonfrontasi Netanyahu dengan marah mengenai masalah tersebut.

Dipimpin oleh mantan Menteri Transportasi Merav Michaeli, Partai Buruh memiliki empat kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang. Pencabutan kepercayaan memerlukan setidaknya 61 anggota parlemen untuk memberikan suara mendukung proposal tersebut. Pemerintahan yang dipimpin oleh Netanyahu memiliki mayoritas 64 kursi, sehingga sulit untuk menyetujui proposal tersebut.

Hamas diyakini masih menahan hampir setengah dari 240 sandera yang mereka culik pada serangan lintas batas 7 Oktober. Sekitar 105 sandera dibebaskan menyusul perjanjian yang ditengahi Qatar antara Israel dan Hamas pada November 2023.


ANADOLU

Pilihan editor: Warga Komoro Unjuk Rasa Presiden Assoumani Terpilih Keempat Kalinya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

1 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

4 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

5 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

5 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

8 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

16 jam lalu

Militer Israel Kepung Gaza dari Utara Hingga Selatan, Kondisi Warga Palestina Semakin Sulit

Pasukan Israel menyerbu jauh ke dalam reruntuhan di tepi utara Gaza , di saat bersamaan tank dan tentara Israel menerobos jalan raya menuju Rafah

Baca Selengkapnya

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

16 jam lalu

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.

Baca Selengkapnya

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

19 jam lalu

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

19 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

20 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya