Korea Selatan Jatuhkan Sanksi kepada Korea Utara atas Program Nuklir dan Rudal

Rabu, 17 Januari 2024 17:30 WIB

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18 untuk mengkonfirmasi kesiapan perang kekuatan pencegahan nuklirnya dalam menghadapi meningkatnya permusuhan dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Korea Selatan menjatuhkan sanksi kepada dua individu, tiga entitas dan 11 kapal yang terkait dengan program nuklir dan rudal Korea Utara, kata kementerian luar negerinya pada Rabu 17 Januari 2024.

Imbasnya, para target sanksi tersebut memerlukan persetujuan khusus dari otoritas Korea Selatan untuk memasuki pelabuhan di negara tersebut. Individu dan entitas dilarang melakukan transaksi keuangan atau mata uang asing apa pun tanpa persetujuan sebelumnya dari bank sentral atau regulator keuangan.

Seperti dilansir Yonhap News Agency, sebelas kapal yang terkena sanksi adalah Nam Dae Bong, New Konk, Unica, Xing Ming Yang 888, Subblic, A Bong 1, Kyong Song 3, Liton, A Sa Bong, Gold Star dan Athena.

Sedangkan dua warga Korea Utara yang disanksi termasuk Pak Kyong-ran, karyawan Korea Paek Sol Trading Corp. yang diduga membeli kapal bekas dan membawa minyak sulingan ke Korea Utara.

Orang kedua adalah Min Myong-hak, seorang eksekutif di Risang Trading Co. yang diduga terlibat dalam pengiriman pekerja Korea Utara dan transfer antar kapal.

Pengumuman sanksi tersebut datang beberapa hari setelah Korea Utara menguji coba rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah baru.

Tindakan tersebut segera dikutuk keras oleh Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang karena dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Para individu, entitas dan kapal yang baru dikenakan sanksi sebagian besar terlibat dalam penyelundupan energi ilegal di laut, kata kementerian Korea Selatan.

Setelah menghadapi kebuntuan lewat jalur PBB, Seoul telah menerapkan sanksi terhadap Pyongyang secara mandiri atau bersama-sama dengan Washington dan Tokyo, dalam upaya menekan sumber pendanaannya.

Militer Korea Selatan mengatakan pada Rabu bahwa angkatan lautnya mengadakan latihan maritim gabungan selama tiga hari mulai Senin dengan pasukan AS dan Jepang yang melibatkan kapal induk Amerika Carl Vinson untuk meningkatkan tanggapan mereka terhadap ancaman Korea Utara.

Esoknya, utusan nuklir dari ketiga negara dijadwalkan mengadakan pembicaraan di Seoul.

Pemimpin partai oposisi utama Korea Selatan, Partai Demokrat, yang telah lama mendorong rekonsiliasi antar-Korea, pada Rabu turut mengkritik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un karena menggambarkan Korea Selatan sebagai “musuh utama.”

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan tindakan Pyongyang adalah tindakan politik yang bertujuan memecah belah Korea Selatan. Dia memperingatkan bahwa setiap provokasi Korea Utara akan ditanggapi dengan “skala ganda”.

Sementara Korea Utara baru-baru ini menetapkan Korea Selatan sebagai negara musuh yang terpisah, dan pemimpin Kim Jong Un mengatakan reunifikasi secara damai tidak mungkin lagi dilakukan. Pyongyang juga telah membubarkan beberapa lembaga pemerintah yang menangani hubungan antar-Korea.

Advertising
Advertising

Pilihan Editor: Kim Jong Un Ubah Konstitusi, Jadikan Korea Selatan sebagai Musuh Utama

REUTERS | YONHAP NEWS AGENCY

Berita terkait

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

53 menit lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

2 jam lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

4 jam lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

15 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

18 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

1 hari lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya