Filipina Ingin Bangun Pulau-pulau di Laut Cina Selatan

Senin, 15 Januari 2024 16:00 WIB

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS /Erik De Castro

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima militer Filipina Romeo Brawner pada Senin, 15 Januari 2024, mengumumkan Filipina akan mengembangkan pulau-pulau di Laut Cina Selatan agar lebih layak huni bagi pasukannya. Pulau-pulau tersebut berada di wilayah perairan yang Manila klaim sebagai miliknya, di tengah ketegangan dengan Cina atas laut yang diperebutkan di Asia tersebut.


Cina dan Filiphina sama-sama mengklaim punya hak wilayah di Laut Cina Selatan. Cina mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan dan mereka saling bertukar tuduhan atas perilaku agresif di jalur perairan strategis itu. Wilayah yang diklaim Cina bertumpang-tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) sejumlah negara anggota ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 memutuskan klaim Beijing atas Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum.



Selain Second Thomas Shoal, yang secara lokal dikenal sebagai Ayungin, Filipina menempati delapan wilayah lain di Laut Cina Selatan, dan menganggapnya sebagai bagian dari ZEE-nya.



“Kami ingin memperbaiki kesembilan pulau tersebut, terutama pulau-pulau yang kami duduki,” kata Brawner kepada wartawan setelah menghadiri konferensi komando yang dipimpin oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. di markas militer.



Fitur-fiturnya termasuk pulau Thitu, pulau terbesar dan paling strategis di Laut Cina Selatan. Dikenal secara lokal sebagai Pag-asa, Thitu terletak sekitar 480 km sebelah barat provinsi Palawan, Filipina.

Advertising
Advertising



Brawner mengatakan militer Filipina ingin menghadirkan mesin desalinasi untuk tentara yang tinggal di kapal perang yang sengaja didaratkan Filipina di Second Thomas Shoal pada 1999 untuk menegaskan klaim kedaulatannya. Termasuk dalam rencana modernisasi militer adalah akuisisi lebih banyak kapal, radar, dan pesawat terbang seiring Filipina mengalihkan fokusnya ke pertahanan teritorial dari pertahanan dalam negeri. Laut Cina Selatan yang diperebutkan merupakan jalur pengiriman barang senilai lebih dari US$3 triliun (Rp46 kuadriliun) setiap tahunnya.



REUTERS

Pilihan editor: Korea Utara Uji Coba Rudal Hipersonik Bahan Bakar Padat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

3 jam lalu

Seri Ponsel Honor 200 akan Rilis pada 27 Mei di Cina, Pemesanan Sudah Mulai Dibuka

Pre-order via telepon bahkan kini telah dibuka di situs web Honor yang mengungkapkan desain dan pilihan warnanya.

Baca Selengkapnya

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

5 jam lalu

Lai Ching-te Dilantik sebagai Presiden Taiwan

Presiden "William" Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim dilantik sebagai pasangan pemimpin baru Taiwan.

Baca Selengkapnya

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

10 jam lalu

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

Ada beberapa negara yang tidak punya tentara. Untuk menjaga kemanan negara, umumnya dilimpahkan kepada pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

18 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Legenda di Balik Nama Pulau Senoa di Natuna

1 hari lalu

Legenda di Balik Nama Pulau Senoa di Natuna

Nama Pulau Senoa ini diambil dari kata "senua" yang dalam bahasa lokal berarti berbadan dua.

Baca Selengkapnya

5 Pulau Terbaik untuk Dikunjungi pada Liburan Musim Panas 2024 versi Bounce

1 hari lalu

5 Pulau Terbaik untuk Dikunjungi pada Liburan Musim Panas 2024 versi Bounce

Indeks pulau terbaik ini didasarkan pada lebih dari 10 kriteria, termasuk iklim, biaya akomodasi, jumlah pantai, dan aktivitas yang dapat dilakukan.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

2 hari lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

2 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

3 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya