Pesawat RAF Typhoon kembali ke RAF Akrotiri setelah menyerang sasaran militer di Yaman selama operasi koalisi pimpinan AS, yang ditujukan pada milisi Houthi yang didukung Iran yang telah menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah, di Siprus, d12 Januari 2024. Pesawat RAF Typhoon adalah jet tempur multi-peran dengan mesin ganda generasi keempat yang berkemampuan tinggi dan sangat lincah. Sgt Lee Goddard/UK MOD/Handout via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Milisi Houthi mengungkapkan Amerika Serikat dan Inggris kembali melancarkan serangan udara di Provinsi Hodeidah, Yaman, pada Minggu malam, 14 Januari 2024.
Kantor Berita Saba yang dikelola Houthi menyebutkan serangan tersebut membidik Gunung Jida' di provinsi yang berada di Yaman bagian barat tersebut.
Televisi pro-Houthi, Al-Masirah, juga menyatakan pesawat-pesawat pengintai AS terlihat terbang di Hodeidah.
Belum ada keterangan lebih jauh mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat serangan ini. Pemerintah AS sendiri belum mengomentari klaim Houthi ini.
Pada Sabtu, AS kembali melancarkan serangan udara di Sanaa, sehari setelah melancarkan serangan di wilayah-wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.
Setelah serangan Jumat yang merenggut lima nyawa dan membuat enam orang terluka, Houthi bersumpah bahwa semua kepentingan AS dan Inggris menjadi "target sah" bagi pasukannya dalam menanggapi "agresi langsung dan nyata" mereka terhadap Yaman.
Kelompok Houthi menyerang kapal-kapal kargo yang dioperasikan perusahaan-perusahaan Israel atau yang mengangkut barang-barang ke dan dari Israel, di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas kepada Gaza yang diserang Israel sejak 7 Oktober.
AS membentuk pasukan gabungan untuk melindungi kapal kargo ini.