Negara Korban Genosida Pertama di Dunia Kutuk Dukungan Jerman Terhadap Israel

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Januari 2024 18:45 WIB

Suasana siaran langsung yang ditayangkan di jalan ketika para demonstran pro-Palestina melakukan protes di dekat Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari para hakim mendengarkan permintaan tindakan darurat untuk memerintahkan Israel menghentikan aksi militernya di Gaza, di Den Haag, Belanda 11 Januari 2024. REUTERS/Thilo Schmuelgen

TEMPO.CO, Jakarta - Namibia, negara korban genosida pertama di dunia, mengutuk keputusan mantan penguasa kolonialnya, Jerman. Negara Eropa itu pada pekan ini menolak tuduhan “genosida” terhadap Israel oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ).

Afrika Selatan mengajukan kasus darurat di ICJ dengan alasan bahwa Israel melanggar Konvensi Genosida PBB, yang ditandatangani pada 1948 setelah Holocaust. Pretoria menginginkan pengadilan tersebut “segera” menghentikan operasi militer Israel di Gaza yang diluncurkan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Namibia, sebuah negara di Afrika bagian selatan tempat terjadinya genosida pertama pada abad ke-20 di bawah pemerintahan kolonial Jerman, “menolak dukungan Jerman terhadap niat genosida negara rasis Israel,” kata kepresidenan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam.

“Kami menyesalkan ketidakmampuan Jerman mengambil pelajaran dari sejarahnya yang mengerikan.”

Presiden Namibia Hage Geingob menyatakan “keprihatinan yang mendalam” atas keputusan pemerintah Jerman pada Jumat yang “menolak dakwaan yang jujur secara moral yang diajukan oleh Afrika Selatan.”

Advertising
Advertising

Geingob menuduh Berlin “mengabaikan” “kematian lebih dari 23.000 warga Palestina di Gaza” dan membela “tindakan genosida dan mengerikan yang dilakukan Pemerintah Israel” di depan ICJ.

Pemerintah Jerman pada Jumat menolak tuduhan Afrika Selatan terhadap Israel, dan menyebutnya sebagai “instrumentalisasi politik” dari Konvensi Genosida PBB yang “tidak memiliki dasar fakta.”

Jerman bertanggung jawab atas pembantaian lebih dari 70.000 penduduk asli Herero dan Nama di Namibia antara 1904-1908, yang oleh para sejarawan dianggap sebagai genosida pertama di abad ke-20.

“Pemerintah Jerman belum sepenuhnya menebus genosida yang dilakukannya,” kata kepresidenan Namibia pada Sabtu.

Pada Mei 2021, setelah lebih dari lima tahun perundingan, Jerman menyatakan pihaknya mengakui telah melakukan “genosida” di wilayah yang didudukinya pada 1884-1915 dan menjanjikan lebih dari 1,1 miliar euro bantuan pembangunan selama 30 tahun untuk memberikan manfaat bagi keturunan kedua suku tersebut.

Pilihan Editor: 5 Genosida di Dunia dan Hukuman Bagi Para Dalangnya

ARAB NEWS

Berita terkait

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

13 menit lalu

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

The Free University of Brussels di Belgia mengumumkan menarik diri dari sebuah proyek kerja sama dengan institusi dari Israel

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

2 jam lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

3 jam lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

4 jam lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

5 jam lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

5 jam lalu

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

Israel telah menghabiskan dana sebesar 60 miliar shekel atau sekitar Rp258 triliun setelah tujuh bulan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

7 jam lalu

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo setelah perundingan gencatan senjata dengan Israel gagal

Baca Selengkapnya

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

7 jam lalu

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

Kepala UNICEF Catherine Russel melaporkan fasilitas vital yang mulai kehabisan bahan bakardi Jalur Gaza akibat penutupan perlintasan Rafah

Baca Selengkapnya

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

8 jam lalu

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

Rapper Macklemore merilis lagu dukungan untuk Palestina berjudul "Hind's Hall", nama Joe Biden disebut dalam liriknya sebagai bentuk kritik.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

8 jam lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya