Serangan di Yaman, Arab Saudi Bantah Laporan Pasukan Asing di Pangkalannya
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Sabtu, 13 Januari 2024 13:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi Turki Al-Malki pada Jumat membantah laporan mengenai adanya pasukan asing yang tiba di pangkalan militer negara itu, seiring serangan koalisi Amerika Serikat terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Menurut saluran televisi Saudi Al Arabiya dan surat kabar Saudi Al Riyadh, Al-Malki mengatakan "rumor tentang kedatangan pasukan asing di Pangkalan Udara King Fahd di Taif tidak berdasar," tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Laporan itu bertepatan dengan pernyataan gabungan dari 10 negara, yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Pernyataan Gedung Putih itu mencakup dari Belanda, Kanada, Bahrain, dan Australia serta AS dan Inggris.
Selain itu, Kementerian Urusan Luar Negeri Saudi, dalam pernyataan tanggapannya tentang serangan AS dan Inggris di Yaman, menekankan "pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Laut Merah" dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi.
Serangan koalisi AS dilancarkan setelah Houthi melakukan serangan terhadap kapal-kapal Laut Merah sejak November. Ini sebagai respons Houthi atas genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Houthi menegaskan mereka hanya menargetkan kapal berbendera Israel atau kapal yang menuju Israel.
Houthi menguasai sebagian besar Yaman, termasuk menduduki Ibu Kota Sana'a sejak 2014 ketika perang sipil pecah di negara itu. Saat itu, koalisi internasional yang dipimpin Arab Saudi menggempur Yaman untuk menghancurkan Houthi. Namun, beberapa tahun terakhir situasi memanas di Yaman mulai mereda.
Pilihan Editor: Arab Saudi Serukan Pengendalian Diri di Tengah Ketegangan Laut Merah
ANADOLU