Papua Nugini Berangsur Tenang setelah Pemogokan PNS Berujung Kerusuhan Massal

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 12 Januari 2024 19:06 WIB

Penjarahan dan pembakaran selama protes atas pemotongan gaji polisi dan PNS di Port Moresby, Papua Nugini 10 Januari 2024 dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. Leo Manuai/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara dan polisi berpatroli di jalan-jalan Port Moresby yang sepi sepanjang Jumat, 12 Januri 2024, sementara antrean panjang warga untuk membeli bahan bakar sehari setelah Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat sebagai tanggapan terhadap pecahnya kerusuhan dan kekerasan besar-besaran.

Perdana Menteri James Marape mengumumkan keadaan darurat selama 14 hari pada Kamis malam, memberhentikan beberapa pejabat dan menempatkan lebih dari 1.000 tentara dalam keadaan siaga, setelah protes polisi dan pegawai negeri mengenai gaji pada hari Rabu berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan yang menewaskan sedikitnya 20 orang.

Ibu kota Port Moresby telah kembali ke "normal baru" pada Jumat pagi, dengan polisi dan tentara di jalan-jalan dan antrean panjang di pompa bensin, menurut Matt Cannon, yang mengepalai cabang lokal dari layanan tanggap darurat nirlaba St John Ambulance.

“Kami memperkirakan supermarket yang berfungsi akan dibuka kembali hari ini dan saya dengar mereka telah meningkatkan keamanan untuk melayani orang dalam jumlah besar,” kata Cannon.

Kerusuhan dipicu ketika polisi dan pegawai negeri lainnya melakukan mogok kerja pada hari Rabu atas pemotongan gaji yang kemudian disebut oleh para pejabat akibat kesalahan administratif.

Dalam beberapa jam, ribuan orang memadati jalan-jalan dan melakukan penjarahan dan kerusuhan sementara sejumlah gedung dibakar. Massa juga mencoba menerobos gerbang luar kantor perdana menteri.

Advertising
Advertising

Lima belas orang tewas dalam kerusuhan di ibu kota Port Moresby dan lima orang tewas di Lae, di utara negara itu, menurut Donald Yamasombi, pejabat di kepolisian Papua Nugini. Korban tewas sebelumnya dilaporkan sebanyak 16 orang.

Yamasombi mengatakan 700 polisi dan 120 tentara berpatroli di Port Moresby pada hari Jumat bersama dengan beberapa ratus tentara cadangan.

Segalanya tenang pada Jumat pagi, kata Eddie Allo, yang mengatakan dia naik bus ke Rumah Sakit Umum Port Moresby, tempat dia bekerja. Sebagian besar kendaraan di jalan raya adalah milik pemerintah dan banyak orang kekurangan bahan bakar karena pompa bensin ditutup, katanya.

“Semuanya terhenti sekarang,” kata Allo melalui telepon. "Tidak banyak orang yang berada di jalan dan polisi serta tentara berpatroli di sekitar lokasi dengan berjalan kaki. Tidak ada penjarahan."

REUTERS

Pilihan Editor Indonesia Dukung Sepenuhnya Gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ

Berita terkait

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

8 jam lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

17 jam lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

23 jam lalu

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

Pemerintah Indonesia tahun ini menyiapkan empat proyek untuk pembangunan negara tetangganya, Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

17 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

51 hari lalu

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Kerusuhan di Papua Nugini Tidak Berdampak ke Indonesia

14 Januari 2024

TNI Pastikan Kerusuhan di Papua Nugini Tidak Berdampak ke Indonesia

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar memastikan kerusuhan yang terjadi di Papua Nugini tidak berdampak ke Indonesia. Perbatasan diklaim kondusif.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Papua Nugini, KBRI Port Moresby Tingkatkan Perlindungan bagi WNI

12 Januari 2024

Kerusuhan di Papua Nugini, KBRI Port Moresby Tingkatkan Perlindungan bagi WNI

KBRI Port Moresby telah berkoordinasi dengan pemerintah dan kepolisian Papua Nugini untuk meningkatkan pelindungan dan keamanan bagi WNI

Baca Selengkapnya

Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

11 Januari 2024

Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

Papua Nugini diguncang kerusuhan setelah gaji PNS dan polisi dipotong. Aksi protes berlangsung rusuh yang mengakibatkan penjarahan.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Dituding Jarah Harta Warga Gaza Rp380 Miliar

7 Januari 2024

Tentara Israel Dituding Jarah Harta Warga Gaza Rp380 Miliar

Kantor Media Gaza pada Sabtu mengatakan bahwa militer Israel menjarah uang dan artefak emas dari Jalur Gaza, sejumlah Rp380 miliar sejak 7 Oktober

Baca Selengkapnya