Pemogokan Masinis di Jerman, Ratusan Ribu Penumpang Kereta Tak Terangkut

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 10 Januari 2024 17:39 WIB

Penumpang berdiri di peron sistem transportasi Berlin BVG di stasiun Alexanderplatz saat terjadi pemogokan oleh serikat pengemudi kereta GDL Jerman, menuntut kenaikan upah dan pengurangan minggu kerja, di Berlin, Jerman, 10 Januari 2024. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu calon penumpang kereta api tak terangkut akibat pemogokan buruh kereta api nasional di Jerman selama tiga hari. Aksi ini menambah kekacauan perjalanan di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa itu karena unjuk rasa petani juga mengganggu lalu lintas jalan raya.

Serikat masinis kereta GDL memulai pemogokan utamanya pada Rabu dini hari, 10 Januari 2024, mengikuti masinis kereta barang yang melakukan aksi mogok kerja pada Selasa malam.

Pemogokan akan berlanjut hingga Jumat malam, memaksa operator kereta api nasional Deutsche Bahn untuk menjalankan jadwal darurat.

Satu dari lima layanan kereta api jarak jauh berkecepatan tinggi tetap beroperasi dan layanan regional telah “dikurangi secara besar-besaran”, kata juru bicara Deutsche Bahn kepada wartawan di stasiun pusat Berlin, yang sepi dari keramaian seperti biasanya.

Operator kereta api telah mendorong masyarakat untuk membatalkan atau menunda semua perjalanan yang tidak penting.

Perselisihan berkepanjangan mengenai gaji dan jam kerja masinis kereta api kembali berkobar setelah gencatan senjata selama tiga minggu saat Natal, dan setelah upaya Deutsche Bahn untuk memblokir pemogokan terbaru dengan perintah pengadilan tidak berhasil.

GDL mengupayakan pengurangan minggu kerja bagi pekerja shiftnya, dari 38 menjadi 35 jam, dengan upah saat ini. Deutsche Bahn telah menawarkan fleksibilitas jam kerja tetapi menolak untuk menguranginya tanpa pemotongan gaji.

Advertising
Advertising

“Kami siap melakukan kompromi dan secara bertahap mengurangi jam kerja mingguan sehingga pihak pemberi kerja juga mempunyai kesempatan untuk melatih staf,” kata bos GDL Claus Weselsky kepada lembaga penyiaran publik ZDF.

“Jika pada hari Jumat kami tidak mendapatkan apa-apa, kami akan istirahat dan memasuki babak aksi industri berikutnya,” katanya.

Pemogokan kereta kargo juga diperkirakan menyebabkan gangguan. Federasi Industri Jerman (BDI) memperingatkan masalah rantai pasokan, dan mengatakan hampir seperlima lalu lintas barang di Jerman diangkut melalui kereta api.

“Di sini juga, kami berusaha meminimalkan dampaknya semaksimal mungkin,” kata juru bicara Deutsche Bahn.

Pemogokan kereta api nasional menambah masalah ekonomi yang semakin besar di Jerman, karena menghadapi data makroekonomi yang lemah, suku bunga tinggi dan meningkatnya kritik terhadap pemerintah koalisi.

Protes petani minggu ini, yang dipicu oleh kemarahan atas rencana pemotongan subsidi, telah menambah tekanan pada Kanselir Olaf Scholz, yang pemerintahannya sedang berusaha menyelesaikan anggaran tahun 2024.

REUTERS

Pilihan Editor

Berita terkait

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

7 jam lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

20 jam lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

2 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

3 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

4 hari lalu

72 Calon Masinis Mulai Berlatih Operasikan Kemudi Kereta Cepat Whoosh

Sebanyak 72 calon masinis kereta cepat Whoosh asal Indonesia mulai melakukan pelatihan di dalam kabin masinis Whoosh yang beroperasi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

4 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

4 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Pelanggan Kereta Api Daop 9 Jember Meningkat Tujuh Persen Selama Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

4 hari lalu

Pelanggan Kereta Api Daop 9 Jember Meningkat Tujuh Persen Selama Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Tingginya animo masyarakat menggunakan kereta api selama libur panjang kali ini, tak lepas dari kepastian jadwal dan tingkat ketepatan waktu perjalana

Baca Selengkapnya