Israel Lagi-lagi Serang Jurnalis di Gaza, Anak Kabiro Al Jazeera Tewas Dirudal

Reporter

Senin, 8 Januari 2024 12:02 WIB

Jurnalis Al Jazeera Wael al-Dahdouh mencium tangan jenazah putranya, jurnalis Palestina Hamza al-Dahdouh, setelah Hamza terbunuh dalam serangan Israel, di Rafah di Jalur Gaza Selatan, 7 Januari 2024. Reuters/IBraheem Abuem

TEMPO.CO, Jakarta - Israel kembali menyerang jurnalis di Gaza. Serangan udara terhadap sebuah mobil dekat Rafah di Gaza selatan pada Minggu, 7 Januari 2024 menyebabkan dua jurnalis Palestina yang sedang meliput tewas.

Mereka adalah Hamza Al-Dahdouh dan Mustafa Thuraya yang merupakan wartawan lepas. Al-Dahdouh pernah menjadi kontributor untuk Al Jazeera. Ia merupakan putra dari kepala koresponden Al Jazeera, stasiun TV yang berbasis di Qatar di Gaza, Wael Al-Dahdouh. Pekerja lepas ketiga adalah Hazem Rajab yang terluka.

Jaringan Media Al Jazeera mengutuk pembunuhan keduanya. Menurut Al Jazeera, serangan itu disengaja.

“Kami mendesak Pengadilan Kriminal Internasional, pemerintah dan organisasi hak asasi manusia, serta PBB untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan kejinya dan menuntut diakhirinya penargetan dan pembunuhan jurnalis,” kata Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.

Pasukan Pertahanan Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai serangan tersebut. Israel juga tak mengomentari ihwal Al Jazeera menjadi sasaran.

Advertising
Advertising

Dalam sebuah pernyataan pada 16 Desember, sebagai tanggapan atas kematian jurnalis Al Jazeera lainnya di Gaza, tentara Israel mengatakan, bahwa IDF tidak pernah, dan tidak akan pernah, dengan sengaja menargetkan jurnalis.

Perang Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober telah menimbulkan dampak mematikan bagi para jurnalis. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), sebuah badan pengawas internasional, mengatakan bahwa pada hari Sabtu 77 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh. Sebanyak 70 orang jurnalis adalah warga Palestina, empat warga Israel dan tiga warga Lebanon.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan dua jurnalis yang tewas ini menambah korban yang terbunuh akibat serangan Israel menjadi 109 orang.

Sebuah video yang diposting di saluran YouTube yang terhubung dengan Al Jazeera menunjukkan Wael Al-Dahdouh menangis di samping tubuh putranya dan memegang tangannya. Kemudian, setelah putranya dimakamkan, dia mengatakan dalam pidatonya di televisi bahwa jurnalis di Gaza akan terus melakukan tugasnya.

“Seluruh dunia perlu melihat apa yang terjadi di sini,” katanya.

Wael Al-Dahdouh sangat dikenal oleh pemirsa di Timur Tengah. Bulan lalu dalam siaran langsung, istri, putra, putri, dan cucunya tewas dalam serangan udara Israel.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pembunuhan pada hari Minggu adalah tragedi yang tak terbayangkan. Dia menyatakan bersedih atas kehilangan keluarga Al-Dahdouh.

“Satu (jurnalis terbunuh) terlalu banyak,” kata Blinken pada konferensi pers di Doha, ibu kota Qatar.

Jurnalis lain yang tewas saat meliput konflik tersebut adalah jurnalis visual Reuters, Issam Abdallah. Seorang warga negara Lebanon, dia dibunuh pada 13 Oktober oleh awak tank Israel saat merekam penembakan lintas batas di Lebanon, berdasarkan penyelidikan Reuters.

REUTERS

Pilihan editor: Putin Rayakan Natal Ortodoks, Dukung Pasukan yang Perang di Ukraina

Berita terkait

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

11 menit lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

52 menit lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

2 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

6 jam lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

11 jam lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

11 jam lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

11 jam lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

12 jam lalu

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

AS akan mengirim amunisi tank dan kendaraan taktis untuk Israel meskipun Biden sebelumnya menghentikan penggunaan bom atas serangan Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

12 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

17 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya