Kamp Pengungsi Rohingya Terbakar, Ribuan Orang Terlantar

Reporter

Senin, 8 Januari 2024 09:20 WIB

Seorang pengungsi etnis Rohingnya tertidur saat sejumlah pengungsi lainnya menunaikan ibadah shalat berjamaah di tempat penampungan sementara di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa, 4 Januari 2024. United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah, mitra kerja, dan masyarakat sekitar untuk memastikan kondisi 157 pengungsi etnis Rohingya mendapatkan keselamatan dan kelayakan tempat tinggal. ANTARA FOTO/Yudi

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran melanda kamp pengungsi Rohingya di tenggara Bangladesh pada Minggu dini hari, 7 Januari 2024. Kebakaran menghancurkan sekitar 800 tempat penampungan dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Petugas dan relawan Rohingya berhasil mengendalikan api sekitar tiga jam setelah kebakaran melanda Kamp 5 di Cox's Bazar, sebuah distrik perbatasan dengan Myanmar, sesaat sebelum pukul 01.00 dini hari. Menurut Komisaris Bantuan dan Repatriasi Pengungsi Bangladesh di Cox's Bazar, Mohammed Mizanur Rahman, selain rumah, beberapa fasilitas lain seperti pusat pembelajaran juga hancur. Ia menambahkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebu.

UNHCR, badan pengungsi PBB, mengatakan hampir 7.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran dan sekitar 120 fasilitas termasuk masjid serta pusat kesehatan rusak.

“Kami telah membuat mengatur semuanya, mereka diberi makanan dan tempat penampungan sementara,” kata Mohammad Shamsud Douza, wakil pejabat pemerintah Bangladesh yang menangani pengungsi.

Hampir satu juta anggota minoritas Muslim dari Myanmar tinggal di kamp-kamp yang terbuat dari bambu dan plastik di distrik perbatasan Cox's Bazar di Bangladesh. Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar pada 2017.

Advertising
Advertising

“Penyebab kebakaran saat ini masih belum diketahui, dan kami diyakinkan oleh otoritas pemerintah bahwa penyelidikan terhadap penyebab kebakaran akan dilakukan,” kata UNHCR.

Kebakaran sering terjadi di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak dengan bangunan-bangunan darurat. Kebakaran besar pada Maret 2021 menewaskan sedikitnya 15 pengungsi dan menghancurkan lebih dari 10.000 rumah.

Tahun lalu sekitar 12.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah hampir 2.800 tempat penampungan dan lebih dari 90 fasilitas termasuk rumah sakit dan pusat pembelajaran hancur dalam kebakaran. Panel investigasi menyebutnya sebagai tindakan sabotase yang direncanakan.

REUTERS

Pilihan editor: Adik Kim Jong Un: Korea Utara Langsung Menyerang jika Diprovokasi

Berita terkait

Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

17 jam lalu

Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

Kejaksaan Negeri Aceh Barat menyatakan berkas kasus penyelundupan puluhan orang etnis Rohingya ke Aceh sudah P21.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

3 hari lalu

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza

Israel mengirimkan sejumlah tank ke wilayah timur Jabalia di utara Jalur Gaza setelah semalaman menjatuhkan bom hingga menewaskan 19 orang

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

4 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

5 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

10 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

13 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

14 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

14 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

16 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

17 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya