WNI Diduga Jadi Korban Pembunuhan di Inggris, Ini Kata Kemenlu

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 7 Januari 2024 19:32 WIB

Ilustrasi Big Ben, London, Inggris (REUTERS)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan warga Indonesia atau WNI dikabarkan menjadi korban pembunuhan di Pangbourne, Inggris, Kamis, 4 Januari 2024. Unit Kejahatan Besar Kepolisian Thames Valley, London, Inggris, meluncurkan penyelidikan menyusul ditemukannya seorang perempuan dalam kondisi terluka di sebuah mobil.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London tengah berkoordinasi dengan kepolisian setempat terkait peristiwa pembunuhan seorang perempuan yang diduga diaspora Indonesia di negara itu.

"KBRI London sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat mengenai peristiwa pembunuhan terhadap Mayawati Bracken," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI Judha Nugraha melalui keterangan yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.

Koordinasi juga dilakukan untuk memastikan kewarganegaraan perempuan tersebut.

"Paspor Almarhumah tercatat telah habis masa berlaku pada 16 Agustus 2023 dan tidak mengajukan lagi perpanjangan paspor," kata Judha.

Sebelumnya, dailymail.co.uk melaporkan korban berinisial MB, 56 tahun, tewas akibat luka tusuk di mobil pada Kamis, 4 Januari 2024 di Pangbourne, Berkshire, Inggris.

Pada sekitar pukul 17.45 (waktu setempat), petugas dihubungi atas laporan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan Lexus di Tidmarsh Road A340 di persimpangan Flower’s Hill.

Di dalam kendaraan itu, seorang perempuan berusia 56 tahun menderita luka tusuk cukup fatal. Dia menerima penanganan medis, tetapi akhirnya meninggal di tempat kejadian.

Pada sekitar pukul 18.15 (waktu setempat), petugas Kepolisian Thames Valley dan Kepolisian Transportasi Inggris dihubungi untuk mencari seorang korban di jalur kereta api dekat Pangbourne. Sayangnya, seorang pria berusia 18 tahun meninggal di tempat kejadian.

Kedua korban belum diidentifikasi secara resmi, namun keluarga terdekat dari keduanya telah diberi tahu, dan petugas terlatih khusus membantu mereka.

Petugas Investigasi Senior Inspektur Detektif Kevin Brown, Kepala Unit Kejahatan Besar, mengatakan: "Kami telah meluncurkan penyelidikan pembunuhan setelah kematian seorang perempuan di dekat Flower’s Hill, Pangbourne, dan penemuan terkait dari seorang laki-laki yang meninggal di stasiun kereta Pangbourne.

"Pertama-tama saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang terkasih dari keduanya di masa-masa sulit ini."

"Kami sedang dalam tahap awal penyelidikan kompleks ini, tetapi saat ini kami tidak sedang menyelidiki orang lain sehubungan dengan kematian tersebut."

"Kami masih melakukan penyelidikan tetapi menganggap kedua kematian tersebut saling terkait. Kami tetap terbuka mengenai kondisi masing-masing. Tidak ada ancaman yang lebih luas terhadap masyarakat dari kejadian yang menyedihkan dan tragis ini."

ANTARA

Pilihan Editor Gaza Tak Lagi Bisa Dihuni, PBB Minta Perang Dihentikan

Berita terkait

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

15 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

1 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

2 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

3 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

6 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

8 hari lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

9 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya