ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom Bunuh Diri di Iran

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 5 Januari 2024 08:30 WIB

Mobil yang rusak di lokasi ledakan saat upacara memperingati kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani, di Kerman, Iran, 3 Januari 2024. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua serangan bom bunuh diri di Iran yang menewaskan hampir 100 orang ketika wara berkerumun di peringatan meninggalnya komandan tertinggi Pasukan Garda Revolusi Qassem Soleimani.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di saluran Telegram afiliasinya pada Kamis, 4 Januari 2024, kelompok militan Muslim Sunni ini mengatakan dua anggota ISIS telah meledakkan sabuk peledak di tengah kerumunan yang berkumpul di makam Qassem Soleimani di kota Kerman di Iran tenggara pada hari Rabu.

Acara itu menandai peringatan empat tahun kematian Soleimani, yang dibunuh di Irak pada tahun 2020 oleh pesawat tak berawak AS.

Di Washington, juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat tidak dapat meragukan klaim ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Rabu itu.

Teheran sebelumnya bersumpah akan membalas serangan paling berdarah sejak Revolusi Islam tahun 1979 itu. Ledakan kembar tersebut juga melukai 284 orang, termasuk anak-anak.

“Pembalasan yang sangat kuat akan dilakukan kepada mereka melalui tangan tentara Soleimani,” kata Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber kepada wartawan di Kerman.

Pihak berwenang Iran telah menyerukan protes massal pada hari Jumat, ketika pemakaman para korban ledakan kembar tersebut akan diadakan, media pemerintah melaporkan.

Advertising
Advertising

Korps Garda Revolusi Iran menggambarkan serangan itu sebagai tindakan pengecut yang bertujuan menciptakan ketidakamanan dan membalas dendam terhadap kecintaan dan pengabdian bangsa yang mendalam kepada Republik Islam.

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk apa yang disebutnya sebagai “kejahatan keji dan tidak manusiawi”. Otoritas tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, bersumpah akan membalas dendam atas pemboman tersebut.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sebuah pernyataan mengutuk apa yang disebutnya sebagai “serangan teroris pengecut” pada hari Rabu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan pemerintah Iran.

Rincian lebih lanjut mengenai pelaku serangan dan motif mereka belum diketahui. Namun Aaron Zelin, pakar di lembaga pemikir Washington Institute for Near East Policy, mengatakan dia tidak akan terkejut jika serangan itu dilakukan oleh cabang ISIS yang berbasis di negara tetangga Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan, atau ISIS-K.

Teheran, katanya, menuduh ISIS-K berada di balik banyak rencana gagal dalam lima tahun terakhir. Sebagian besar dari mereka yang ditangkap adalah warga Iran, Asia Tengah, atau warga Afghanistan yang berasal dari jaringan afiliasi berbasis di Afghanistan, bukan dari jaringan kelompok tersebut di Irak dan Suriah.

ISIS, katanya, menyimpan kebencian yang besar terhadap Syiah – sekte dominan di Iran dan sering menjadi sasaran serangan kelompok tersebut di Afghanistan – yang dianggap murtad, dan selama bertahun-tahun telah memberikan ancaman terhadap Teheran.

Tindakan keras Taliban telah melemahkan ISIS-K di Afghanistan, memaksa beberapa anggotanya pindah ke negara tetangga, namun kelompok tersebut terus merencanakan operasi di luar negeri, menurut para pejabat AS.

“Meningkatnya fokus eksternal ISIS-Khorasan mungkin merupakan perkembangan yang paling memprihatinkan,” kata laporan Pusat Kontra Terorisme Nasional AS yang diterbitkan pada bulan Agustus di CTC Sentinel, sebuah publikasi dari Pusat Pemberantasan Terorisme di West Point.

Pada 2022 ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap kuil Syiah di Iran yang menewaskan 15 orang, sementara serangan sebelumnya yang diklaim oleh ISIS termasuk pemboman kembar pada 2017 yang menargetkan parlemen Iran dan makam pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Serangan itu bertepatan dengan pecahnya permusuhan baru selama tiga bulan antara Israel dan Gaza, dan TV pemerintah Iran sebelumnya menunjukkan kerumunan orang berkumpul di kota-kota di Iran, termasuk Kerman, meneriakkan: "Matilah Israel" dan "Matilah Amerika".

Amerika Serikat pada hari Rabu membantah terlibat dalam ledakan tersebut dan mengatakan bahwa mereka juga tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat. Dikatakan bahwa ledakan tersebut tampaknya mewakili "serangan teroris" yang pernah dilakukan ISIS di masa lalu.

Teheran sering menuduh musuh bebuyutannya, Israel dan Amerika Serikat, mendukung kelompok militan anti-Iran yang pernah melakukan serangan di masa lalu. Militan Baluchi dan separatis etnis Arab juga melancarkan serangan di Iran.

Pembunuhan Soleimani oleh AS pada 3 Januari 2020 dengan serangan pesawat tak berawak di bandara Baghdad, dan pembalasan Teheran – dengan menyerang dua pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS – membuat Amerika Serikat dan Iran semakin dekat dengan konflik besar.

Sebagai komandan utama pasukan elit Quds, cabang Korps Garda Revolusi Iran di luar negeri, Soleimani menjalankan operasi rahasia di luar negeri dan merupakan tokoh kunci dalam kampanye jangka panjang Iran untuk mengusir pasukan AS dari Timur Tengah.

REUTERS

Pilihan Editor Retno Marsudi: Indonesia Masih Mengkaji Keuntungan Gabung BRICS

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

6 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

8 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

8 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

10 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

11 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

12 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

13 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

13 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya