Survey: Hanya 15 Persen Warga Israel Ingin Benjamin Netanyahu Tetap Menjabat

Rabu, 3 Januari 2024 07:00 WIB

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah jajak pendapat yang dirilis pada Selasa, 2 Januari 2024, mengungkap hanya 15 persen responden, yang merupakan warga Israel, menginginkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap menjabat setelah pertempuran di Gaza berakhir. Meski demikian, masih banyak responden yang mendukung strategi Netanyahu untuk menumpas kelompok Hamas yang bercokol di Gaza.



Netanyahu berjanji menghancurkan Hamas setelah penyerbuan kelompok tersebut pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya. Selama hampir tiga bulan, pasukan Israel menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza yang mereka sebut sebagai serangan balasan.



Sampai berita ini diturunkan, sebanyak 129 sandera masih ditahan Hamas di Gaza. Netanyahu sebelumnya mengatakan tekanan militer seperti yang dilakukan Israel sekarang penting untuk memastikan para sandera dibebaskan. Pada akhir November 2023, sekitar 100 orang sandera Israel dibebaskan yang ditukar dengan ratusan tahanan Palestina.



Menurut jajak pendapat yang dilakukan Israel Democracy Institute (IDI), 56 persen responden mengatakan melanjutkan serangan militer adalah cara terbaik untuk mengembalikan para sandera. Sementara 24 persen berpendapat kesepakatan pertukaran, termasuk pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel akan menjadi jalan terbaik.



Hanya 15 persen responden yang menginginkan Netanyahu tetap menjabat sebagai perdana menteri setelah peperangan usai berdasarkan jajak pendapat tersebut. Saingan politik Netanyahu dan mitra kabinet perangnya saat ini, Benny Gantz, mendapat dukungan dari 23 persen responden. Sekitar 30 persen lainnya tidak menyebutkan pemimpin mana yang menjadi pilihan mereka.

Advertising
Advertising



Jajak pendapat itu dilakukan terhadap 746 responden yang dilakukan pada 25 Desember 2023 sampai 28 Desember 2023, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. IDI pada Desember 2023 melakukan jajak pendapat yang menemukan 69 persen warga Israel berpendapat pemilu harus diadakan segera setelah perang berakhir.



Netanyahu mengatakan pada Sabtu, 30 Desember 2023, bahwa dibutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum kemenangan dapat dicapai. Survei berturut-turut menunjukkan popularitas Netanyahu merosot tajam sejak Hamas menyerang Israel pada pada 7 Oktober 2023, hingga menjadikannya hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Negeri Bintang Daud.



Sementara itu, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 22.158 orang di Gaza berdasarkan otoritas kesehatan di wilayah tersebut, dan sekitar 57 ribu lainnya menjadi korban luka-luka. Israel mengakui telah membunuh sekitar 8 ribu pejuang Palestina dan berjanji akan memburu para pemimpin Hamas.



REUTERS

Pilihan Editor: Tak Ada WNI dalam Daftar 48 Korban Tewas Gempa Jepang

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

3 jam lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

4 jam lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

5 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

9 jam lalu

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

Gerakan "Blockout 2024" mendesak pengguna untuk memblokir akun selebritas yang tetap bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

13 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

14 jam lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

14 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

15 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

16 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

16 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya