Jerman Gagalkan Rencana Serangan ke Katedral Cologne di Malam Tahun Baru, Pelaku Terkait ISIS

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 1 Januari 2024 06:30 WIB

Polisi Jerman mengamankan katedral di pusat kota Cologne, Jerman, 23 Desember 2023. REUTERS/Thilo Schmuelgen

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Jerman menahan tiga tersangka lagi dalam dugaan rencana kelompok terduga teroris terkait ISIS yang akan menyerang Katedral Cologne pada Malam Tahun Baru, kata pihak berwenang, Minggu, 31 Desember 2023.

Para tersangka berencana menggunakan mobil untuk menyerang bangunan Gotik berusia 800 tahun di tepi sungai Rhine, kata direktur polisi Cologne Frank Wissbaum pada konferensi pers.

Metode serangan yang direncanakan tidak jelas, namun tempat parkir bawah tanah di bawah katedral telah digeledah oleh anjing pelacak semalaman, katanya kepada wartawan.

“Ketiga orang tersebut kini telah ditahan dengan aman, dan kami sangat senang karena mereka tidak dapat lagi berkomunikasi satu sama lain,” ujarnya.

Wissbaum mengatakan para penyelidik telah menemukan bukti pada Sabtu malam yang mengaitkan ketiganya dengan seorang pria Tajikistan berusia 30 tahun yang diduga memiliki hubungan dengan gerakan militan ISIS, yang telah ditahan sejak 24 Desember 2023.

Otoritas federal melanjutkan penyelidikan mereka terhadap apa yang disebutnya sebagai "jaringan individu" dari Asia Tengah yang memiliki hubungan dengan beberapa negara bagian Jerman dan negara-negara Eropa.

Tidak ada rincian yang diberikan mengenai identitas atau latar belakang orang-orang yang ditahan.

Advertising
Advertising

Para tersangka ditahan di kota barat Duisburg, Herne dan Noervenich, kata polisi, dan perangkat komunikasi disita selama penggeledahan di apartemen mereka.

Keamanan telah ditingkatkan di dalam dan sekitar katedral menjelang kebaktian Malam Tahun Baru. Polisi memperingatkan masyarakat agar tidak khawatir jika melihat petugas membawa senapan mesin dan pelindung tubuh.

Ribuan polisi tambahan juga berpatroli di Berlin, tempat perayaan tahun lalu dibayangi oleh bentrokan yang disertai kekerasan.

Polisi di ibu kota juga berjaga-jaga setelah demonstrasi solidaritas pro-Palestina yang dijadwalkan pada tengah malam dilarang. Banyak umat Islam di Jerman tidak senang dengan dukungan yang diberikan pemerintah Jerman kepada Tel Aviv dalam perang melawan Hamas.

REUTERS

Pilihan Editor Xi Jinping: Reunifikasi Cina dan Taiwan Tidak Dapat Dihindari

Berita terkait

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

2 jam lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

9 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

21 jam lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

3 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

7 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

7 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

7 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

8 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya