Xi Jinping: Reunifikasi Cina dan Taiwan Tidak Dapat Dihindari

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 31 Desember 2023 20:05 WIB

Presiden Cina Xi Jinping saat pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di perkebunan Filoli di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Woodside, California, AS, 15 November 2023. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - “Reunifikasi” Cina dengan Taiwan tidak dapat dihindari, kata Presiden Xi Jinping dalam pidato Tahun Barunya pada Minggu, 31 Desember 2023. Pernyataan dengan nada yang lebih kuat dibandingkan tahun lalu itu, diucapkan dalam waktu kurang dari dua minggu sebelum pulau yang diklaim Cina tersebut memilih pemimpin baru.

Pemilihan presiden dan parlemen pada 13 Januari 2023 berlangsung di saat hubungan antara Beijing dan Taipei sedang tegang. Cina meningkatkan tekanan militer untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas Taiwan yang diperintah secara demokratis.

Cina menganggap Taiwan sebagai “wilayah sucinya” dan tidak pernah mengubur penggunaan kekuatan untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendali Beijing, meskipun Xi tidak menyebutkan ancaman militer dalam pidatonya yang disiarkan di televisi pemerintah.

“Reunifikasi tanah air adalah keniscayaan sejarah,” kata Xi, meskipun terjemahan resmi pernyataannya dalam bahasa Inggris yang diterbitkan oleh kantor berita Xinhua menggunakan frasa yang lebih sederhana: “Cina pasti akan bersatu kembali”.

“Rekan senegara di kedua sisi Selat Taiwan harus terikat oleh tujuan yang sama dan berbagi dalam kejayaan kebangkitan bangsa Cina,” katanya. Terjemahan resmi bahasa Inggris menulis "semua orang Cina" dan bukan "rekan senegaranya".

Tahun lalu, Xi hanya mengatakan bahwa orang-orang di kedua sisi selat adalah “anggota dari satu keluarga yang sama” dan bahwa ia berharap orang-orang di kedua sisi akan bekerja sama untuk “bersama-sama mendorong kemakmuran jangka panjang bagi bangsa Cina”.

Cina memberikan catatan khusus terhadap Wakil Presiden saat ini, Lai Ching-te, calon presiden dari Partai Demokrat (DPP) yang berkuasa di Taiwan dan memimpin dalam jajak pendapat, dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang separatis yang berbahaya.

Menanggapi komentar Lai pada debat presiden yang disiarkan langsung di televisi pada hari Sabtu malam, Kantor Urusan Taiwan Tiongkok mengatakan Lai telah "memperlihatkan wajah aslinya sebagai 'pekerja untuk kemerdekaan Taiwan' yang keras kepala dan perusak perdamaian di Selat Taiwan".

Advertising
Advertising

“Kata-katanya penuh dengan pemikiran konfrontatif,” kata juru bicara Chen Binhua dalam sebuah pernyataan.

Sejak tahun 2016 – ketika Presiden Tsai Ing-wen mulai menjabat – pemerintah yang dipimpin DPP telah mempromosikan separatisme dan merupakan “dalang kriminal” dalam menghalangi pertukaran di selat dan merusak kepentingan rakyat Taiwan, kata Chen.

“Sebagai tokoh pengurus DPP dan Ketua DPP saat ini, Lai Ching-te tidak bisa lepas dari tanggung jawabnya atas hal ini,” ktanya.

Tsai dan Lai telah berulang kali menolak pembicaraan dengan Cina. DPP mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka, begitu pula lawan utama Lai dalam pemilu, Hou Yu-ih dari partai oposisi terbesar Taiwan, Kuomintang (KMT).

KMT secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan Cina tetapi menyangkal keras bahwa mereka pro-Beijing. Hou juga mengecam Lai sebagai pendukung kemerdekaan.

Pemerintah Republik Cina melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan komunis Mao Zedong yang mendirikan Republik Rakyat Cina. Republik Cina tetap menjadi nama resmi Taiwan.

Lai mengatakan pada hari Sabtu bahwa Republik Cina dan Republik Rakyat Cina “tidak saling tunduk”, kata-kata yang ia dan Tsai gunakan sebelumnya yang juga membuat marah Beijing.

REUTERS

Pilihan Editor Tokoh yang Meninggal 2023: dari Yevgeny Prigozhin sampai Henry Kissinger

Berita terkait

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

5 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

14 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

15 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

21 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

1 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

3 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

3 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

3 hari lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya