Rusia Kecewa Argentina Ingin Donasi Helikopter ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 29 Desember 2023 20:30 WIB

Helikopter MI-8 Rusia terlihat di bandara Karanganda, Kazakhstan, 10 Maret 2014. REUTERS/BILL INGALLS/NASA/HANDOUT VIA REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dmitry Feoktistov Duta Besar Rusia untuk Argentina pada Kamis, 28 Desember 2023, mengungkap keberatan Moskow terhadap gagasan yang disorongkan militer Argentina kalau Negeri Tango itu kemungkinan akan mendonasikan dua helikopter yang dibeli dari Rusia ke Kyev sebagai bentuk itikad baik ke Amerika Serikat.

“Secara turun-temurun Argentina menjaga posisi netralnya atas masalah pengiriman senjata dan kendaraan militer ke zona-zona konflik, termasuk Ukraina,” kata Feoktistov.

Menurutnya, Moskow telah memberikan sinyal pada Pemerintah Argentina yang baru agar meyakini pentingnya bagi Buenos Aires mempertahankan kebijakan (tetap netra) terus berlaku. Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara pribadi pada awal Desember 2023, tampak menghadiri seremoni pelantikan Javier Milei sebagai Presiden Argentina yang baru. Media setempat mengklaim kehadiran orang nomor satu di Ukraina ini menandai kalau Angkatan Udara Argentina berencana memberikan Kyev dua helikopter Mi171E, yang dibeli dari Rusia pada 2011. Pasalnya, Washington meminta agar Argentina mendonasikan dua helikopter itu dan berjanji menanggung biaya yang ditimbulkan, namun pemerintahan sebelum Milei menolak hal itu.

Advertising
Advertising

Media di Argentina mewartakan dua helikopter itu awalnya dibeli Argentina sebagai transportasi, untuk misi pencarian dan penyelamatan serta operasi di Antartika. Namun saat ini kedua helikopter itu tidak layak terbang dan perlu diperbaiki. Dilaporkan, perbaikan mengalami keterlambatan karena kurangnya uang dan sanksi yang dijatuhkan pada Rusia oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Milei, seorang ekonom aliran liberal mengutarakan niat aliansi antara Amerika Serikat dengan Argentina bisa berpotensi melemahkan mata uang peso terhadap USD. Sedangkan Feoktistov berpandangan pemerintah Argentina yang baru perlu menolak secara resmi proposal memberikan dua helikopter yang dibeli dari Rusia sebagai donasi. Sebab jika hal itu dilakukan, maka Argentina sama dengan melanggar kewajiban internasional di bawah kesepakatan awal pembelian.

Kontrak-kontrak ekspor peralatan militer biasanya termasuk sejumlah syarat yang akan memberikan kendali pada pembeli atas segala kemungkinan untuk mengekspor ulang. Feoktistov mengatakan Moskow secara garis besar keberatan dengan gagasan mengirimkan sejumlah helikopter ke musuh-musuh Rusia.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Hamas Minta Penjelasan Dugaan Pencurian Organ pada Jasad Warga Palestina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

17 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

18 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

PSBS Biak Siap Dilatih Juan Esnaider Eks Pemain Real Madrid, Berikut Profilnya

23 jam lalu

PSBS Biak Siap Dilatih Juan Esnaider Eks Pemain Real Madrid, Berikut Profilnya

Juan Esnaider bersiap menjadi pelatih PSBS Biak, setelah klub ini musim depan berlaga di Liga 1. Ini profil eks pemain Real Madrid dan Juventus.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

1 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

2 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

2 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

2 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya