TEMPO Interaktif, Teheran: Kubu Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad hari Rabu menggunakan kesempatan terakhir kampanye prapemilihan untuk menyerang rival-rivalnya dengan menuduh mereka melakukan kampanye hitam terhadapnya sebagaimana yang digunakan menteri propaganda Adolf Hitler.
Ahmadinejad bersaing ketat menghadapi pendukung reformasi Mir Hossein Mousavi. Keduanya telah saling melakukan serangan politik dan mengubah pemilihan presiden menjadi perpecahan politik yang dalam di Iran.
Ketegangan semakin meningkat sebelum pemilihan saat tokoh garis keras Penjaga Revolusioner menuduh pendukung reformasi melancarkan "revolusi ungu" yang merujuk peristiwa 1989, yaitu penggulingan pemerintah Komunis -- kemudian menjadi Cekoslawakia, dan berjanji menghancurkan upaya itu.
Yadollah Javani mengatakan dalam tulisan di situs web Penjaga Revolusioner hari Rabu bahwa pendukung reformasi berencana untuk berdemo jika kandidatnya kalah dalam pemilihan Jumat dan memprovokasi aksi jalanan. Dia mengatakan pihaknya siap mengatasi kekerasan pasca pemilihan dan menghancurkan pendukung-pendukungnya. Ahmadinejad diyakini mendapat dukungan dari beberapa elemen Penjaga Revolusioner.
Presiden Iran itu dan saingan utamanya, Mir Hossein Mousavi, telah saling menuduh menggunakan taktik propaganda seperti digunakan Hitler untuk memenangkan pemilihan Jumat.