Rekaman Interogasi Dirilis, Israel: Direktur RS di Gaza Mengaku Komandan Hamas

Reporter

Tempo.co

Rabu, 20 Desember 2023 13:00 WIB

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza Ahmed Kahlot terlihat diinterogasi oleh Shin Bet dalam video yang dipublikasikan pada Selasa, 19 Desember 2023. (Shin Bet/timesofisrael)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen Israel Shin Bet pada Selasa mengklaim bahwa direktur rumah sakit Kamal Adwan di Gaza di Jabaliya, Ahmed Kahlot, mengungkapkan dalam interogasi Shin Bet bahwa rumah sakit miliknya di Gaza utara diubah menjadi fasilitas militer di bawah kendali Hamas.

Kahlot juga disebut mengatakan rumah sakit itu pernah dihuni seorang tentara yang diculik.

Dalam video yang dipublikasikan pada Selasa oleh Shin Bet dan Pasukan Pendudukan Israel (IDF), Kahlot terlihat mengatakan kepada interogator Israel bahwa Hamas memiliki kantor di dalam rumah sakit dan menggunakannya sebagai basis untuk kegiatan operasional.

Video ini dirilis ketika opini internasional semakin keras terhadap Israel atas pembantaian terhadap warga Palestina di Gaza.

Interogasi tersebut difilmkan di sebuah ruangan kecil, dicat putih dengan bendera Israel disampirkan di salah satu dinding. Tidak jelas apakah Al-Kahlot berbicara dengan bebas, atau apakah dia memiliki akses ke pengacara sejak penangkapannya pada 12 Desember.

Advertising
Advertising

CNN tidak memiliki akses apa pun ke Al-Kahlot sejak penangkapannya, yang terjadi selama kehadiran besar militer Israel di sekitar rumah sakit yang berlangsung hampir dua minggu.

Menurut Kahlot, yang mengaku menjadi letnan kolonel di Hamas sejak 2010, sekitar 16 anggota staf rumah sakit – termasuk dokter, perawat dan paramedis – adalah anggota Hamas yang bertugas di sayap militer Brigade al-Qassam.

Dalam video itu, Kahlot yang diculik Israel dan belum diketahui keberadaannya itu, menambahkan bahwa beberapa anggota Brigade Al-Quds Jihad Islam Palestina juga dipekerjakan di rumah sakit tersebut.

Pada 12 Desember, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan bahwa pasukan Israel telah memasuki rumah sakit Kamal Adwan, yang kemudian dikonfirmasi oleh IDF. Selama beberapa hari, tentara menahan sekitar 90 petugas di dalam rumah sakit dan menyita sejumlah senjata.

Pernyataan gabungan Shin Bet dan IDF mengklaim beberapa dari mereka yang ditangkap di rumah sakit tersebut ikut serta dalam serangan 7 Oktober di Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 240 orang disandera.

Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 20.000 warga Palestina hingga Selasa, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

Lebih dari 50.000 warga Palestina terluka, termasuk puluhan ribu anak yang harus mengalami amputasi di kaki, tangan maupun keduanya. Sedikitnya 25 ribu anak Palestina kehilangan salah satu orang tuanya atau kedua-duanya.

Ketika ditanya tentang operasi Hamas di dalam kompleks rumah sakit, Kahlot mengungkapkan bahwa seorang pemimpin Hamas dan dua pejabat senior mempunyai kantor di dalam rumah sakit.

“Ada tempat untuk pejabat senior. Mereka juga membawa seorang tentara yang diculik ke sana,” katanya. “Ada ruang khusus untuk interogasi, keamanan internal, dan keamanan khusus. Mereka semua memiliki saluran telepon pribadi di dalam rumah sakit.”

Tidak ada informasi lebih lanjut mengenai identitas tentara yang diculik atau kapan dia dibawa ke rumah sakit.

“Mereka bersembunyi di rumah sakit karena mereka yakin rumah sakit adalah tempat yang aman,” kata Kahlot kepada interogator Shin Bet. “Mereka tidak akan terluka jika berada di dalam rumah sakit.”

Selain beroperasi di luar rumah sakit, Hamas juga mengoperasikan ambulans pribadinya, yang warnanya berbeda dengan yang digunakan oleh petugas medis.

Menurut Kahlot, ambulans yang digunakan Hamas tidak pernah digunakan secara sukarela untuk keperluan medis.

“Suatu kali saya memohon kepada mereka untuk membawa orang yang terluka ke RS Indonesia atau RS Syifa untuk berobat. Mereka menolak,” katanya. “Misi mereka lebih penting.”

Video Kahlot, yang belum diketahui apakah dilakukan karena siksaan militer Israel, menjadi pembenaran bagi Israel untuk menyerang rumah sakit maupun lokasi-lokasi publik yang dilarang diserang berdasarkan Konvensi Jenewa.

Berbicara kepada CNN sebelum video interogasi dirilis, kepala layanan anak rumah sakit Kamal Adwan, Dr. Hossam Abu-Safia, dan kepala keperawatan, Eid Sabbah, mengatakan rumah sakit hanya menyediakan layanan medis dan puluhan orang ditangkap di tempat tersebut selama seminggu terakhir adalah warga sipil dan pekerja medis.

Kedua petugas medis tersebut lebih lanjut menuduh bahwa tindakan pasukan Israel di rumah sakit itu berbahaya dan kejam, bahkan setelah hampir setiap pria Palestina di gedung tersebut ditangkap dan dibawa pergi.

Sementara pasukan Israel juga dilaporkan membudolzer puluhan orang yang sedang tidur di dalam tenda di halaman Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza hingga tewas.

Pilihan Editor: Israel Lepaskan Anjing Penyerang dan Lindas Pengungsi dengan Buldoser Hingga Tewas di Rumah Sakit Gaza

TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

39 menit lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

3 jam lalu

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

Gerakan "Blockout 2024" mendesak pengguna untuk memblokir akun selebritas yang tetap bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

7 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Kronologi Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat IDF Invasi ke Gaza Selatan

7 jam lalu

Kronologi Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat IDF Invasi ke Gaza Selatan

Dilaporkan sebanyak 12 tentara Israel Defence Force atau IDF dilarikan ke rumah sakit setelah disengat ratusan tawon ketika melakukan invasi ke Gaza bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

8 jam lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

8 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

9 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

10 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

10 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

10 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya