Kenapa Rohingya Diusir dari Negaranya Sendiri?

Reporter

Andika Dwi

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 15 Desember 2023 09:15 WIB

Imigran etnik Rohingya asal Myanmar menaiki kendaraan menuju tempat penampungan sementara di Banda Aceh, Aceh, Minggu 10 Desember 2023. Sebanyak 137 orang imigran Rohingya direlokasi paksa ke kantor Gubernur Aceh dipindahkan sementara di camp perkemahan Pramuka, Kabupaten Pidie. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pengungsi etnis Rohingya terus berdatangan ke Indonesia sejak 14 November 2023. UNHCR Indonesia mencatat jumlah kedatangan pengungsi Rohingya mencapai 1.200 orang. Mereka tersebar di beberapa titik di Aceh, seperti Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang.

Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar. Sejak 2017, etnis Rohingya memulai eksodus untuk keluar dari Myanmar. Peristiwa tersebut dipicu karena etnis Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine, terus mengalami kekerasan dan penindasan oleh militer Myanmar. Lantas, kenapa Rohingya diusir dari Myanmar?

Alasan Kenapa Rohingya Diusir dari Myanmar

Mengutip Council on Foreign Relation, alasan kenapa Rohingya diusir dari Myanmar sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa di tahun 1948-1989. Selama periode tersebut, pemerintah setempat tidak mengakui Rohingya sebagai bagian dari 135 etnis resmi di Myanmar. Rohingya dianggap sebagai imigran ilegal dari Bangladesh, meskipun banyak dari mereka yang berasal dari Myanmar sejak berabad-abad yang lalu.

Menurut catatan sejarah, etnis Rohingya diperkirakan sudah ada di Myanmar pada abad ke-15, ketika ribuan umat Islam datang ke bekas Kerajaan Arakan. Kedatangan mereka lebih banyak lagi pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika Rakhine diperintah oleh pemerintahan kolonial sebagai bagian dari British India. Mayoritas dari sekitar satu juta orang Rohingya di Myanmar tinggal di Negara Bagian Rakhine.

Advertising
Advertising

Selama beberapa dekade, etnis Rohingya telah mengalami penderitaan ekstrem di Myanmar. Mereka tidak diberikan kewarganegaraan. Mereka juga tidak diperbolehkan mengakses layanan kesehatan, pendidikan dan kesempatan kerja. Bahkan desa atau kampung mereka juga dibatasi.

Pemerintah Myanmar menolak memberikan kewarganegaraan kepada warga Rohingya yang mengakibatkan sebagian besar etnis Rohingya tidak memiliki dokumen hukum. Hingga pada tahun 1990an junta militer Myanmar mengeluarkan kartu identitas, yang diberi nama kartu putih kepada banyak warga Muslim, baik Rohingya maupun non-Rohingya. Kartu putih memberikan hak terbatas tetapi tidak diakui sebagai bukti kewarganegaraan.

Kemudian pada 2014, pemerintah mengadakan sensus nasional yang didukung PBB. Kelompok minoritas Muslim pada awalnya diizinkan untuk mengidentifikasi diri sebagai Rohingya. Namun kelompok nasionalis Budha mengancam akan memboikot sensus tersebut. Akhirnya pemerintah memutuskan bahwa warga Rohingya hanya dapat mendaftar jika mereka diidentifikasi sebagai warga Bengali.

Di bawah tekanan dari kelompok nasionalis Budha yang memprotes hak memilih warga Rohingya pada referendum konstitusi tahun 2015, Presiden Thein Sein membatalkan kartu identitas sementara pada bulan Februari 2015, yang secara efektif mencabut hak pilih yang baru mereka peroleh. Hingga kemudian pada pemilu tahun 2015, tidak ada calon anggota parlemen yang beragama Islam.

Berita terkait

Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

23 jam lalu

Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

Kejaksaan Negeri Aceh Barat menyatakan berkas kasus penyelundupan puluhan orang etnis Rohingya ke Aceh sudah P21.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

10 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

15 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

16 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

21 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

22 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

23 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

25 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

25 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

26 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya