WSJ: Serangan Darat Israel ke Gaza Tidak Berjalan Mulus, Biayanya Mahal

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 15 Desember 2023 07:00 WIB

Seorang tentara Israel duduk di tank Merkava dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, Israel 23 November 2023. Tank Merkava juga dilengkapi dengan sistem perlindungan aktif Trophy, yang dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan roket dan rudal anti-tank yang mengancam tank. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Kerugian Israel di wilayah Gaza baru-baru ini menunjukkan bahwa tujuan utama militer untuk melumpuhkan Hamas dan kemampuannya untuk merugikan warga Israel masih di luar jangkauan, bahkan di bagian utara Jalur Gaza, yang telah menjadi fokus utama serangan tentara sejak awal perang, The Wall Street Journal melaporkan pada Rabu, 13 Desember 2023.

Surat kabar tersebut menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah korban di Israel mencerminkan pergeseran taktik perang militer, dengan penekanan yang lebih besar pada pertempuran perkotaan dan darat.

Menurut militer Israel, sejak melancarkan perang darat, 115 tentara dan perwira telah tewas, dan sekitar 600 lainnya terluka di Gaza. Ini adalah jumlah korban tertinggi yang pernah diderita tentara pendudukan dalam perang sebelumnya melawan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

Mengomentari situasi di medan perang, mantan pejabat intelijen Israel Shalom Ben Hanan mengatakan bahwa melakukan operasi militer dari rumah ke rumah dan “memeriksa segala sesuatunya dari dekat alih-alih menghancurkannya dari jauh” harus dibayar mahal oleh pasukan Israel.

Dalam diskusi internal militer dan keamanan, beberapa pihak mulai mempertanyakan strategi ini, katanya.

Advertising
Advertising

“Saya sudah mendengar kritik bahwa ini tidak baik, dan kita harus berperang dengan cara yang berbeda, bahwa kita harus berperang dengan cara yang lebih aman bagi tentara IDF,” ungkapnya, seraya menambahkan bahwa mereka bertanya “apakah penting untuk bertempur dengan cara ini, dibandingkan dengan tank dan pesawat.”

Hari Terburuk sejak 7 Oktober

Pada Rabu pagi, pasukan pendudukan Israel mengakui bahwa 10 tentaranya tewas dalam pertempuran di Gaza utara pada Selasa, termasuk perwira dan tentara elit Brigade Golani.

Di antara daftar tersebut adalah komandan Batalyon 13 Brigade Golani, yang tewas dalam penyergapan oleh Brigade Al Qassam di lingkungan al-Shujaiya.

Menurut laporan Haaretz, Perlawanan Palestina telah terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan Golani, menarik mereka ke dalam gedung jebakan, meledakkannya, dan membunuh beberapa tentara dalam pengeboman tersebut. Pejuang Al Qassam kemudian menyergap dua tim lainnya yang diberangkatkan ke lokasi, menewaskan dan melukai sejumlah mereka.

Koresponden militer Maariv Israel menggambarkan apa yang terjadi sebagai "penyergapan yang dieksekusi dengan baik."

“Pasukan Golani yang awalnya hadir di sana mendapat tembakan keras. Selama operasi penyelamatan, unit yang tiba juga mendapat tembakan keras, dan akibatnya, unit tersebut memasuki gedung jebakan,” kata koresponden Israel, menambahkan bahwa "lukanya parah, dan sebagian bangunan runtuh menimpa pasukan Israel di dalamnya."

“Pagi ini adalah yang terberat sejak dimulainya perang, dan kejadiannya sangat sulit,” kata pembawa acara Channel 12 itu.

AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Iran Beri Peringatan terhadap Usulan Pasukan Laut Merah Dukungan AS

Berita terkait

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

39 menit lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

3 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

4 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

13 jam lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

13 jam lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

14 jam lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

14 jam lalu

Biden Siapkan Bantuan Militer Baru buat Israel

AS akan mengirim amunisi tank dan kendaraan taktis untuk Israel meskipun Biden sebelumnya menghentikan penggunaan bom atas serangan Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel dan Mesir Saling Tuduh Perkara Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

19 jam lalu

Israel dan Mesir Saling Tuduh Perkara Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel dan Mesir saling menyalahkan atas penutupan penyeberangan Rafah, yang menjadi titik penting masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

1 hari lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya