Prancis Setop Danai Sekolah Muslim Terbesar karena Ajarkan Etika

Reporter

Selasa, 12 Desember 2023 16:16 WIB

Seorang wanita Muslim mengenakan gaya berpakaian abaya, berjalan di sebuah jalan di Nantes, Prancis, 29 Agustus 2023. REUTERS/Stephane Mahe

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis menyetop pendanaan untuk sekolah Muslim terbesar di wilayah Lille. Pendanaan dihentikan karena sekolah itu disebut mengajarkan materi yang dipertanyakan, kata seorang pejabat setempat pada Senin, 11 Desember 2023.

Menurut sejumlah kelompok hak asasi manusia, penghentian dana itu merupakan tindakan keras yang lebih luas terhadap sekolah Muslim tersebut. Sekolah swasta Averroes, sekolah menengah Muslim pertama yang dibuka di daratan Perancis pada 2003 di kota utara Lille, memiliki lebih dari 800 siswa. Sekolah ini telah terikat kontrak dengan negara sejak 2008. Siswa mengikuti kurikulum reguler Perancis, dan juga ditawarkan kelas agama.

Namun dalam laporan bulan Oktober, kantor lokal kementerian dalam negeri mengatakan sekolah tersebut mengalami disfungsi administratif dan keuangan. Beberapa pengajaran dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai republik Prancis.

Kantor Kementerian Dalam Negeri setempat menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pemutusan kontrak tersebut.

Banyak umat Islam merasa Prancis yang merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di Eropa, menjadi lebih bermusuhan terhadap mereka. Kebencian terhadap Muslim meningkat terutama setelah Prancis mengalami serangkaian serangan jihadis yang mematikan pada tahun 2015.

Advertising
Advertising

Pada bulan September, menteri pendidikan melarang abaya, jubah longgar dan panjang yang dikenakan oleh sebagian perempuan Muslim, di sekolah-sekolah umum. Tahun lalu, perintah deportasi diberikan kepada seorang imam dari daerah yang sama di Perancis utara.

Kepala sekolah Averroes Eric Dufour mengatakan dia belum menerima pemberitahuan dari kantor kementerian dalam negeri setempat. Sekolah tersebut bermaksud untuk menantang keputusan tersebut di pengadilan administratif.

“Dalam hal nilai-nilai republik, kami melakukan lebih dari sekolah lain,” kata Dufour kepada Reuters pekan lalu di Lille, setelah dia dipanggil ke rapat komite pendidikan pada akhir November.

Laporan inspeksi kementerian pendidikan pada 2020 mengatakan bahwa tidak ada hasil observasi yang memungkinkan berpikir bahwa praktik pengajaran tidak menghormati nilai-nilai republik.

Kementerian tidak segera membalas permintaan komentar.

Kepala Sekolah Dufour mengatakan bahwa tanpa pendanaan publik, sekolah tidak akan mampu memenuhi kebutuhan anggarannya. “Kami harus melipatgandakan biaya hidup setiap keluarga, dan itu tidak mungkin dilakukan,” katanya.

Mohamed Daoudi mengatakan alasan utama dia memilih Averroes untuk putranya yang berusia 12 tahun adalah hasil yang sangat baik. Dia dan orang tua lainnya merasa keputusan kantor kementerian dalam negeri setempat adalah sebuah ketidakadilan.

“Ini benar-benar perburuan penyihir,” kata Daoudi. “Ini adalah ketidakadilan yang digandakan dengan penghinaan.”

Daoudi, seorang direktur proyek di industri teknologi, mengatakan dia telah tinggal di luar negeri selama 15 tahun dan siap untuk pergi lagi jika sekolahnya ditutup. “Saya lebih suka memasukkan anak-anak saya ke sekolah umum di Kanada,” katanya.

Dia menambahkan bahwa dia merasa hal itu merupakan bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap minoritas Muslim di Prancis. “Kami melakukan segalanya sesuai aturan, dan kami masih direcoki.”

REUTERS

Pilihan editor: Indonesia Minta Negara-Negara Pihak Konvensi Pengungsi Tanggung Jawab atas Situasi Rohingya

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

2 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

4 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

5 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

5 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

8 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

8 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

9 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

12 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

12 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

15 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya