Filipina Kutuk Aksi Cina di Laut Cina Selatan terhadap Kapal Nelayan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 9 Desember 2023 20:47 WIB

Nelayan Filipina tengah memancing ikan di dekat kapal besar Cina, Vessel di dekat Scarborough Shoal di laut Cina Selatan, 5 April 2017. Pemerintah Cina membiarkan nelayan Filipina untuk mengambil ikan di sekitar Laut Cina Selatan pulang karang yang berada di Filipina Utara. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan tugas Filipina untuk Laut Cina Selatan, sebuah badan antar-lembaga pemerintah, menyerukan Cina untuk menghentikan “aktivitas agresifnya” di Scarborough Shoal, yang diklaim oleh kedua negara.

Duta Besar AS untuk Filipina MaryKay Carlson mengatakan dalam sebuah postingan di platform media sosial X bahwa perilaku Cina “melanggar hukum internasional dan membahayakan nyawa dan penghidupan.”

Ia mengatakan AS mendukung Filipina dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Cina mengatakan sebelumnya bahwa mereka mengambil “langkah-langkah pengendalian” terhadap tiga kapal nelayan Filipina yang menyusup ke perairan dekat Scarborough Shoal, media pemerintah melaporkan.

Insiden ini terjadi menjelang tanggal 10 Desember, ketika Filipina berencana mengerahkan konvoi Natal yang terdiri dari sekitar 40 kapal Filipina untuk mendistribusikan hadiah dan perbekalan lainnya kepada penduduk di pulau Thitu, pulau terbesar yang diduduki Filipina di Laut Cina Selatan, dan kepada tentara yang ditempatkan di kapal perang tua di Beting Ayungin.

Advertising
Advertising

Manuver Berbahaya

Satuan tugas Filipina mengatakan tiga kapal biro perikanan sedang menjalankan misi pasokan pada Sabtu untuk menyediakan minyak dan bahan makanan kepada lebih dari 30 kapal penangkap ikan Filipina di dekat dangkalan Scarborough ketika mereka mendapat serangan meriam air Cina setidaknya delapan kali.

Sebuah kapal perikanan “secara langsung dan sengaja menjadi sasaran Penjaga Pantai Cina,” kata gugus tugas tersebut, menyebabkan kerusakan pada peralatan komunikasi dan navigasi.

“Mencegah distribusi bantuan kemanusiaan tidak hanya ilegal tetapi juga tidak manusiawi,” kata gugus tugas tersebut, seraya menambahkan bahwa Cina mengerahkan perahu untuk mengusir kapal penangkap ikan Filipina yang menunggu pasokan, dan secara ilegal memasang penghalang terapung.

Kapal-kapal Milisi Maritim Cina juga dilaporkan terlibat dalam "manuver berbahaya" dan mengerahkan perangkat akustik jarak jauh yang mengakibatkan ketidaknyamanan sementara dan ketidakmampuan beberapa awak Filipina, kata gugus tugas tersebut.

Beting Scarborough terletak di zona ekonomi eksklusif Filipina sepanjang 200 mil laut. Beijing merebutnya pada 2012 dan memaksa nelayan dari Filipina melakukan perjalanan lebih jauh untuk mendapatkan tangkapan yang lebih kecil.

Cina mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang merupakan jalur perdagangan kapal tahunan senilai lebih dari $3 triliun, termasuk sebagian yang diklaim oleh Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan klaim Cina tidak memiliki dasar hukum.

REUTERS

Pilihan Editor: Israel Serang Gaza setelah Upaya Gencatan Senjata PBB Gagal

Berita terkait

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

2 hari lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

7 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

8 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

10 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

10 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

12 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

13 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

14 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya