Letusan Marapi yang Menewaskan 22 Pendaki Jadi Perhatian Media Internasional

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 6 Desember 2023 06:40 WIB

Tim gabungan mengangkat jenazah korban erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa, 5 Desember 2023. Data SAR Padang menyatakan sebanyak delapan jenazah pendaki berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Dr Achmad Mochtar di Bukittinggi untuk diidentifikasi. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat, yang menewaskan banyak pendaki, menjadi perhatian media internasional. Sampai Rabu pagi, 6 Desember 2023, tim penyelamat telah menemukan 22 korban tewas.

Kantor berita Reuters melaporkan, tim penyelamat menemukan lebih banyak pendaki yang tewas di dekat kawah, mengutip kepala badan penyelamat Sumatera Barat. Sebelumnya, ditemukan 13 orang dan bertambah menjadi 22 orang korban tewas dalam pencarian sampai Selasa.

Sekitar 200 tim penyelamat akan melanjutkan operasi pencarian pada hari Rabu untuk mencari satu pendaki yang dilaporkan hilang.

Kantor berita terkemuka Timur Tengah Aljazeera menulis dengan judul Death toll rises after Indonesia Mount Marapi eruption, menyebutkan bahwa dua puluh dua pendaki telah dinyatakan tewas sejak gunung berapi Gunung Marapi meletus pada hari Minggu.

Sembilan jenazah ditemukan pada hari Selasa, setelah dua lainnya ditemukan pada hari Senin, kata Abdul Malik, kepala SAR Padang.

Advertising
Advertising

Gunung berapi setinggi 2.891 meter di Sumatera Barat meletus pada hari Minggu, memuntahkan awan abu kelabu setinggi 3 kilometer ke langit.

BBC Inggris menulis tentang ditemukannya korban ke-22 dan mengunggah video kiriman korban ke ibunya untuk minta pertolongan dan sempat viral setelah letusan.

Media besar lain yang menulis kabar ini di antaranya CBSNews, DW, CNBC dan CNN.

Gunung Marapi berstatus waspada atau level II sejak 2011, kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Gunawan.

Menurut Hendra, status waspada atau level II itu mengindikasikan bahwa pendakian pada radius 3 kilometer dari kawah gunung sudah tidak disarankan. PVMBG mengklaim telah menyampaikan informasi itu kepada Pemerintah Daerah Sumatera Barat.

“Kami selalu mengingatkan setiap 2 minggu sekali kepada pihak terkait. Mungkin karena tidak ada erupsi bertahun-tahun, jadi masyarakat terbiasa,” ujar dia.

Apalagi, kata Hendra, letusan Gunung Marapi cukup susah untuk diprediksi. Aktivitas gempa vulkanik terekam rata-rata sekali setiap bulan. Selain itu, PVMBG melaporkan sudah ada dua kali erupsi terjadi pada Januari dan Desember 2023. Sebelumnya pada 2017 dan 2018 juga menunjukkan aktivitas vulkanik. “Biasanya erupsi Marapi jedanya antara 2 hingga 4 tahun,” ucap Hendra.

Selain itu, erupsi yang terjadi pada Minggu, 3 Desember 2023 juga tidak diawali dengan gempa vulkanik yang signifikan. Sejak Kamis, 16 November 2023 hingga Sabtu, 2 Desember 2023 tercatat ada tiga kali gempa vulkanik dalam.

Erupsi itu terekam di seismogram PVMBG dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dengan durasi sementara kurang lebih 4 menit 41 detik. Adapun tinggi kolom letusan diperkirakan kurang lebih 3.000 meter di atas puncak.

Pilihan Editor Top 3 Dunia: Dekorasi Natal Gereja di Bethlehem, Mahasiswa Palestina Disumbang Rp 15 M

Berita terkait

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

19 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

BMKG: Tanpa Hujan Estrem, Hujan Lebat Bisa Kembali Picu Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

29 hari lalu

BMKG: Tanpa Hujan Estrem, Hujan Lebat Bisa Kembali Picu Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

Pemerintah Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang perlu menyiapkan skenario atau mitigasi apabila terjadi terjangan banjir lahar dingin.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

33 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

35 hari lalu

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

39 hari lalu

Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Bandara Minangkabau Dibatalkan

46 hari lalu

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Sejumlah Penerbangan di Bandara Minangkabau Dibatalkan

Letusan Gunung Marapi disertai dengan suara gemuruh dan hujan abu tipis di beberapa wilayah sekitar gunung.

Baca Selengkapnya

Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan, Ini Profil Gunung Tertinggi Kedua di Bali

7 Maret 2024

Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan, Ini Profil Gunung Tertinggi Kedua di Bali

Gunung Batukaru, gunung tertinggi kedua di Bali ini menjadi tempat yang menantang bagi para pendaki untuk mencapai puncaknya. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi Sumbar Erupsi 599 Kali dalam Sepekan Terakhir

7 Maret 2024

Gunung Marapi Sumbar Erupsi 599 Kali dalam Sepekan Terakhir

Aktivitas erupsi Gunung Marapi masih tergolong tinggi dengan status Level III atau siaga.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

2 Maret 2024

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.

Baca Selengkapnya

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

26 Februari 2024

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.

Baca Selengkapnya