Pejabat Militer Amerika Serikat Yakin Perang Ukraina Tak Bisa Selesai lewat Cara Militer Saja

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 Desember 2023 13:00 WIB

Foto udara bangunan hancur di Mariupol, Ukraina, 24 Desember 2022. Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini. Akibat peperangan tersebut, ribuan orang tewas dan jutaan warga Ukraina meninggalkan negaranya. REUTERS/Pavel Klimov

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat Charles Brown Jr. menilai perang Ukraina tidak bisa sepenuhnya diselesaikan lewat cara militer. Kyev disarankan melakukan segala cara untuk bangkit, termasuk lewat jalan negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putih.

“Setiap konflik militer, Anda tidak perlu menyelesaikannya secara militer pula. Bisa diakhiri dengan solusi diplomatik,” kata Brown Jr.

Brown Jr. menegaskan dia tak bisa memprediksi ke depannya bagaimana perang Ukraina akan berakhir. Namun dia merasa Amerika Serikat bisa membantu hal ini dengan cara terus memberikan dukungan pada Ukraina sehingga membuat negara itu punya kemampuan. Brown Jr. pun mengaku sudah membuka sejumlah komunikasi dengan Panglima Militer Ukraina Valery Zaluzhny, secara teratur.

Advertising
Advertising

“Dukungan Washington pada Kyev sangat penting karena Rusia adalah salah satu tantangan kita, yang sudah temaktub di National Security and National Defense Strategies Amerika Serikat dan tugas kami di sini juga sangat penting, yakni mendapatkan tempat yang lebih baik dalam jangka panjang,” kata Brown Jr.

Sebelumnya pada November 2023, Zaluzhny mengungkap situasi di garda depan sudah berubah menjadi sebuah jalan buntu. Ukraina pun tampaknya tidak mencapai terobosan apapun, kecuali ada teknologi maju yang diberikan pada negara itu sehingga punya keunggulan dari Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pucuk pimpinan lainnya awalnya menolak penilaian Zaluzhny (jalan buntu)

Pada pekan ini, Zelensky mengumumkan di media sosial kalau militer Ukraina akan mulai membangun benteng. Dia pun mengakui bahwa serangan balasan Ukraina yang dimulai pada Juni 2023 gagal membuahkan hasil.

“Kita punya babak baru dalam peperangan dan ini adalah sebuah fakta,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan AP pada Kamis, 30 November 2023. Ketika ditanya apakah ada tekanan dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk melakukan negosiasi damai dengan Rusia, Zelensky memastikan hal itu tak dirasakannya.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Ukraina Kecewa Pengiriman Senjata Mulai Melambat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

4 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

10 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

11 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

16 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

1 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

1 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

1 hari lalu

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

1 hari lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya