Jerusalem Post Cabut Artikel yang Mengklaim Bahwa Jasad Bayi Palestina Adalah Boneka

Reporter

Tempo.co

Minggu, 3 Desember 2023 14:25 WIB

Foto yang diunggah Al Jazeera menunjukkan kakek Attia Abu Amra yang memperlihatkan jasad cucunya, Muhammad Hani Al-Zahar, yang diklaim media Israel sebagai boneka. Foto: Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Media Israel The Jerusalem Post menghapus sebuah artikel pada Sabtu yang menuduh artikel Al Jazeera menggunakan boneka sebagai jasad bayi Palestina.

Setelah artikel tersebut pertama kali diterbitkan, netizen yang marah mengecam Jerusalam Post karena gambar dalam artikel Al Jazeera tersebut memang memperlihatkan jasad bayi manusia yang sudah mengalami rigor mortis atau kekakuan mayat.

Bayi yang diidentifikasi sebagai Muhammad Hani Al-Zahar tewas akibat serangan Israel. Video yang beredar luas di media sosial menampilkan seorang lelaki lanjut usia yang menggendong jasad bayi yang terbungkus kain kafan dan berbicara dalam bahasa Arab.

Beberapa video online berisi teks “hani Abu rezeq”. Hani Aburezeq adalah jurnalis Palestina yang merekam video viral itu. Aburezeq awalnya mengunggah video tersebut di Instagram, di mana ia mengatakan bahwa bayi tersebut telah syahid di pelukan ibunya setelah rumah mereka di kawasan Al-Maghraga dibom.

Halaman Instagram @translating_gaza menambahkan teks bahasa Inggris ke video Aburezeq. Pria dalam video viral tersebut adalah kakek dari bayi tersebut.

Advertising
Advertising

“Putri saya sedang menyusui putranya, dan tidak ada yang salah dengan dia. Tiba-tiba kami dibombardir dengan artileri dan tank. Kami membawa bayi itu, melarikan diri, dan dalam perjalanan, kami menemukan bayi itu tidak bernyawa. Kami membawanya dan bergegas ke rumah sakit Al-Awda. Dari rumah sakit Al-Awda, mereka memberi tahu kami bahwa anak laki-laki ini telah meninggal; kami disuruh membawa dia ke Rumah Sakit Al-Aqsa. Lalu kami membawanya ke Rumah Sakit Al-Aqsa.”

Beberapa jurnalis Palestina mengabadikan adegan menyedihkan dari jasad bayi ini di luar Rumah Sakit Al-Aqsa.

Jurnalis Ali Jadallah mengambil beberapa gambar untuk kantor berita Anadolu, yang ia posting di akun Instagram-nya.

Jadallah mengidentifikasi bayi tersebut sebagai Muhammad Hani Al-Zahar, yang dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa oleh ibunya, Asmahan Attia Al-Zahar, dan kakek Attia Abu Amra setelah serangan udara Israel di Deir Al-Balah.

The Post mengeluarkan pernyataan setelah pencabutan tersebut dan menyalahkan masalah tersebut pada “sumber yang salah.”

“Artikel yang dipermasalahkan tidak memenuhi standar editorial kami dan karenanya dihapus. Kami menangani masalah ini dengan serius dan akan menanganinya secara internal untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” lanjut pernyataan tersebut.

“Kami menyesali kejadian ini dan tetap berkomitmen untuk menegakkan standar jurnalisme tertinggi setiap saat.”

Artikel aslinya, yang masih dapat dilihat di arsip internet, mengklaim bahwa Al Jazeera “telah menerbitkan rekaman X tentang seorang pria emosional yang sedang menggendong ‘bayi’ dengan wajah buram dan terbungkus kain putih.”

Postingan tersebut memuat rincian tentang dugaan kematian bayi berusia satu setengah bulan di Gaza: “[Dia] menjadi martir di tangan ibunya, setelah pengeboman Israel menargetkan rumah keluarga di daerah Al-Mughraqa.”

Post menegaskan, rekaman itu hanya menunjukkan boneka anak-anak. Outlet tersebut menunjukkan keyakinan penuh terhadap analisisnya, dan bersikeras bahwa rekaman tersebut telah “direkayasa”.

“Tidak jelas apakah Al Jazeera telah mengedit sendiri rekaman tersebut dalam upaya untuk sengaja menyesatkan publik atau apakah mereka membagikan rekaman tersebut tanpa meneliti latar belakangnya dengan benar. Namun, meskipun banyak orang yang menghubungi situs tersebut mengenai rekaman palsu tersebut, postingan X tetap dipublikasikan,” artikel tersebut menyatakan.

Dalam bagian berita yang diberi label “Bias Al Jazeera,” Post menyebut saingannya “pro-Hamas” dan mengatakan bahwa mereka “telah dikritik habis-habisan sejak serangan teror Hamas pada 7 Oktober.”

Perang antara Israel dan Gaza terus meningkat. Pada Jumat, negosiasi mengenai gencatan senjata baru gagal, dan pejuang Hamas meluncurkan roket ke Israel. Sementara itu, serangan udara Israel menghantam sebagian Jalur Gaza, menyebabkan sedikitnya 200 orang tewas pada Jumat, kata pejabat setempat.

Sejak 7 Oktober, setidaknya 15.200 warga Palestina, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, telah terbunuh akibat pengeboman Israel di Gaza.

Pilihan Editor: Media Israel Sebut Indonesia Negara Terbelakang Usai Batal Gelar Piala Dunia U-20

THE DAILY BEAST | AL JAZEERA

Berita terkait

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

28 menit lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

1 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

11 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

12 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

13 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

14 jam lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

15 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

16 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

18 jam lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya