Profil Presiden Palestina Mahmoud Abbas Dikecam Negara Pro-Israel Soal Holocaust

Kamis, 30 November 2023 16:20 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, berada dalam urutan ke-46 dalam daftar 500 Muslim berpengaruh di dunia. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengklaim bahwa orang Yahudi tidak dianiaya karena agama ketika peristiwa holocaust terjadi. Namun, argumen Abbas ketika pidato tersebut mendapatkan kecaman dari beberapa negara.

Setelah cuplikan pidato tersebut diterjemahkan dan disebarkan secara online oleh Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI), Kementerian Luar Negeri Israel menuduh Abbas menyangkal terjadinya holocaust. Selain Israel, Jerman, Amerika Serikat (AS), dan Prancis juga mengecam pernyataan Abbas.

Profil Mahmoud Abbas

Mahmoud Abbas lahir pada 1935 di Safed, Palestina (sekarang di Israel). Ia merupakan sarjana hukum dari Universitas Damaskus. Pada 1950-an, ia bergabung dengan pegawai negeri Qatar dan membangun jaringan individu serta kelompok Palestina. Pada 1961, ia direkrut Yasser Arafat menjadi anggota awal Fatah, pelopor perjuangan bersenjata Palestina dan mendominasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Sebagai menjadi Kepala Departemen Internasional PLO pada akhir 1970-an, Abbas berkontribusi penting dalam berhubungan dengan kelompok perdamaian Israel. Pada 1982, ia dianugerahi gelar doktor usai mempertahankan disertasi di Institut Studi Oriental, Moskow. Abbas juga menjadi anggota senior delegasi Palestina ke pembicaraan damai Camp David pada Juli 2000. Ia menentang pemberontakan kekerasan Palestina atau intifada kedua.

Advertising
Advertising

Pada 2003, Abbas diangkat sebagai perdana menteri Palestina sebagai upaya menghindari Arafat yang dianggap penghalang perdamaian Israel dan AS. Sebagai perdana menteri, ia mengecam terorisme, menyerukan berakhirnya intifada, dan menciptakan angkatan bersenjata Palestina. Namun, ia mengundurkan diri dari jabatannya karena dirinya telah dirusak Israel, AS, dan Arafat.

Mengacu Britannica, setelah kematian Arafat pada November 2004, Abbas ditunjuk sebagai Kepala PLO. Kemudian, pada Januari 2005, ia memenangkan pemilihan sebagai Presiden Palestina. Pada 2006, ia terpaksa menghadapi perpecahan di wilayah Palestina setelah kandidat yang didukung Hamas memenangkan pemilihan legislatif. Pemerintah persatuan Fatah-Hamas yang berumur pendek memberi jalan kepada kekerasan.

Abbas juga menghadapi kritik dari rakyatnya sendiri karena mengabaikan Jalur Gaza. Selama berkonflik dengan Israel pada 2008, ia dituduh lambat mengutuk serangan di Jalur Gaza, meskipun akhirnya mengerahkan Hamas. Selain itu, rakyatnya menilai bahwa tindakan Abbas mencerminkan pemimpin otoriter, terutama ketika pemilihan legislatif.

Pada 2008, ketika bernegosiasi, Perdana Menteri Israel Ehud Barak menawari Abbas lebih dari 93 persen wilayah yang diklaim Palestina di Tepi Barat dan kedua belah pihak setuju. Namun, ketika pergantian kepemimpinan, Netanyahu menolak kesepakatan tersebut.

Berdasarkan aljazeera, pada 2017, Abbas memprotes tindakan keamanan baru Israel di kompleks al-Aqsa. Ia pun melakukan penangguhan semua kontak dengan Israel di semua tingkatan sampai Israel membatalkan tindakannya di Masjid Al-Aqsa. Ia juga mempertahankan status quo sampai sekarang.

Dengan gaya kepemimpinan sebagai Presiden Palestina, Mahmoud Abbas terkenal sebagai sosok intelektual dan pragmatis. Namun, selain menjadi presiden, ia juga telah menulis banyak buku. Pada kehidupan pribadinya, ua menikah dengan Amina Abbas dan dikaruniai tiga orang putra.

Pilihan Editor: Mengenal Holocaust yang Disebut Presiden Palestina Mahmoud Abbas

Berita terkait

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

3 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

4 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

13 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

16 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

18 jam lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya