Israel dan Hamas Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Sementara
Editor
Ida Rosdalina
Kamis, 30 November 2023 13:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Israel dan Hamas mencapai kesepakatan pada menit-menit terakhir, Kamis, 30 November 2023, untuk memperpanjang gencatan senjata enam hari mereka setidaknya satu hari lagi untuk memungkinkan para perunding terus berupaya mencapai kesepakatan untuk menukar sandera yang ditahan di Gaza dengan tahanan Palestina.
Gencatan senjata tersebut telah memungkinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza setelah sebagian besar wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta penduduk menjadi lahan kosong sebagai respons terhadap amukan militan Hamas yang mematikan di Israel selatan pada 7 Oktober.
“Mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera dan tunduk pada ketentuan kerangka kerja, jeda operasional akan terus berlanjut,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, yang dirilis beberapa menit sebelum gencatan senjata sementara berakhir pada pukul 05.00 GMT.
Hamas, yang membebaskan 16 sandera Israel dengan imbalan 30 tahanan Palestina pada Rabu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gencatan senjata akan berlanjut hingga hari ketujuh.
Persyaratan gencatan senjata, termasuk penghentian permusuhan dan masuknya bantuan kemanusiaan, tetap sama, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, yang telah menjadi mediator utama antara pihak-pihak yang bertikai, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat.
“Beberapa waktu yang lalu, Israel diberikan daftar perempuan dan anak-anak sesuai dengan ketentuan perjanjian, dan oleh karena itu gencatan senjata akan terus berlanjut,” kata kantor perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan.
Hamas sebelumnya mengatakan Israel menolak menerima tujuh perempuan dan anak-anak lagi serta jenazah tiga sandera lainnya sebagai imbalan atas perpanjangan gencatan senjata.
Hamas mengatakan sebuah keluarga yang terdiri dari tiga sandera Israel, termasuk sandera termuda, Kfir Bibas yang berusia 10 bulan, tewas dalam pengeboman Israel di daerah kantong tersebut.
Sebelum perjanjian tersebut, baik Israel maupun Hamas telah menyatakan siap untuk melanjutkan pertempuran.
Sembilan puluh tujuh sandera telah dibebaskan sejak dimulainya gencatan senjata, menurut penghitungan Reuters. Militer Israel mengatakan 145 sandera masih berada di Gaza.
Pada Rabu malam, dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand dibebaskan di luar kerangka perjanjian, sementara 10 warga negara Israel yang dibebaskan termasuk lima warga negara ganda, kata para pejabat. Mereka adalah seorang warga negara ganda Belanda, yang juga masih di bawah umur, tiga warga negara ganda Jerman, dan satu warga negara ganda AS.
<!--more-->
Dorongan Diplomatik
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas, yang menguasai Gaza, sebagai tanggapan atas amukan kelompok militan tersebut pada 7 Oktober, ketika Israel mengatakan orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Sebelum gencatan senjata, Israel membombardir wilayah tersebut selama tujuh minggu dan membunuh lebih dari 15.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan di jalur pantai tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah tiba di Tel Aviv pada Kamis pagi, perjalanan ketiganya ke wilayah tersebut sejak serangan 7 Oktober, untuk membahas perpanjangan jeda pertempuran.
Presiden AS Joe Biden bertekad untuk menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas setelah warga Amerika Liat Beinin dibebaskan pada Rabu, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
AS mendesak Israel untuk mempersempit zona pertempuran dan memperjelas di mana warga sipil Palestina dapat mencari keselamatan selama operasi militer Israel di Gaza selatan, kata para pejabat AS pada hari Rabu, untuk mencegah terulangnya jumlah korban tewas besar akibat serangan Israel di Gaza utara.
Yordania akan menjadi tuan rumah konferensi yang dihadiri oleh badan-badan bantuan utama PBB, regional dan internasional pada Kamis untuk mengoordinasikan bantuan ke Gaza, kata media resmi.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Rabu memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di tengah-tengah “bencana kemanusiaan yang besar,” dan ia serta sejumlah pihak lain menyerukan gencatan senjata untuk menggantikan gencatan senjata sementara.
Cina meminta Dewan Keamanan pada Kamis untuk merumuskan jadwal dan peta jalan yang “konkret” untuk solusi dua negara guna mencapai penyelesaian masalah Palestina yang “komprehensif, adil dan langgeng”.
REUTERS
Pilihan Editor: Diplomat Ulung AS Henry Kissinger Meninggal dalam Usia 100 Tahun