Pangkalan Militer AS di Irak dan Suriah Kebobolan, Rudal hingga Drone Dicuri

Reporter

Tempo.co

Selasa, 28 November 2023 20:30 WIB

Komandan Pasukan Gabungan AS Jenderal Mark Milley berbicara dengan pasukan AS di Suriah selama kunjungan mendadak di pangkalan militer AS di Suriah Timur Laut, 4 Maret 2023. REUTERS/Phil Stewart/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Investigasi militer yang diluncurkan awal tahun ini telah mengungkapkan bahwa pangkalan militer Amerika Serikat di Irak dan Suriah telah menjadi sasaran pencurian, dengan “berbagai senjata dan peralatan sensitif” dilaporkan hilang.

Laporan The Intercept pada akhir pekan lalu, mengutip dokumen eksklusif yang mencatat bahwa kehadiran militer AS di kedua negara Timur Tengah itu tidak mampu mengamankan peralatan, apalagi personel.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya serangan rudal dan drone terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah dari faksi perlawanan Irak yang didukung Iran. Serangan ini sebagai solidaritas atas genosida Israel yang didukung AS terhadap warga Palestina di Gaza yang diluncurkan sejak bulan lalu.

Sejak saat itu, AS telah meningkatkan serangannya sebagai tanggapan, termasuk “serangan presisi” terhadap “fasilitas pelatihan dan rumah persembunyian” di Suriah, yang diduga digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Laporan tersebut mencatat bahwa meskipun pangkalan-pangkalan di Irak dan Suriah beroperasi untuk melakukan “misi kontra-ISIS,” pangkalan-pangkalan tersebut juga berfungsi “terutama sebagai penghalang terhadap Iran.”

Advertising
Advertising

Awal tahun ini, outlet tersebut mengungkapkan bahwa peralatan artileri AS, “sistem senjata” dan amunisi khusus senilai ratusan ribu dolar telah dicuri, dan beberapa di antaranya berakhir di tangan organisasi teroris, termasuk ISIS.

Dokumen terbaru tentang pencurian di Irak, tidak pernah dipublikasikan oleh militer dan ditemukan dalam file investigasi kriminal yang diperoleh melalui Freedom of Information Act. Penemuan ini juga merupakan bukti terbaru bahwa pos-pos militer AS di wilayah tersebut dan di belahan dunia lain “menjadi sasaran yang menggoda bagi para penjahat.”

“Kita cenderung tidak berpikir cukup kritis mengenai dampak dari jejak militer AS yang begitu luas,” kata Stephanie Savell, salah satu direktur Costs of War Project di Brown University, seperti dikutip oleh The Intercept.

“Apa yang disebut perang melawan teror belum berakhir – ini hanya sebuah perubahan. Dan kita dapat memahami pencurian senjata ini hanya sebagai salah satu dari banyak dampak politik dari kampanye yang sedang berlangsung.”

Awal pekan ini, Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh mengatakan bahwa pasukan AS di Irak dan Suriah telah diserang sebanyak 66 kali sejak 17 Oktober. AS melaporkan sekitar 62 tentaranya terluka. Dari total serangan, 34 terjadi di Suriah dan 32 di Irak, kata Singh.

Pilihan Editor: Pentagon Sebut Tentara AS Diserang 55 Kali di Irak dan Suriah

MIDDLE EAST MONITOR

Berita terkait

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

19 menit lalu

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

1 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

2 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

6 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

6 jam lalu

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

Jaksa ICC telah mengajukan surat penangkapan terhadap lima orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

6 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

7 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

8 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Senin 20 Mei 2024 diawali oleh enam fakta seputar Kaledonia Baru, wilayah pendudukan Prancis.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Lakukan Aksi Simpati atas Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

17 jam lalu

Partai Negoro Lakukan Aksi Simpati atas Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Partai Negoro pada Senin malam, 20 Mei 2024, menggelar aksi simpati di depan kantor Kedutaan Besar di Jakarta atas wafatnya Presiden Iran

Baca Selengkapnya