Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Selatan, Wilayah Utara Bakal Jadi Medan Tempur

Senin, 27 November 2023 07:30 WIB

Kendaraan militer Israel bermanuver di dekat perbatasan Israel setelah meninggalkan Gaza, selama gencatan senjata sementara antara kelompok Islam Palestina Hamas dan Israel, di Israel, 24 November 2023. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel pada Minggu, 26 November 2023 menegaskan kembali tuntutan agar warga Palestina di Jalur Gaza pindah ke wilayah selatan, terutama selama jeda kemanusiaan empat hari yang sedang berlangsung saat ini.



Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengeluarkan “pesan berulang dan penting kepada penduduk Jalur Gaza selama periode penghentian sementara operasi militer”. Warga Gaza harus “pindah ke selatan Lembah Gaza,” yang terletak di tengah-tengah Jalur Gaza. Mereka tidak boleh mencoba pindah ke utara Jalur Gaza, karena ini adalah zona perang.



Adraee juga memperingatkan warga Palestina “dilarang memasuki laut” serta “mendekati perbatasan antara Gaza dan Israel dalam jarak satu kilometer.” Sebab Israel tidak akan mengizinkan pergerakan apa pun dari Jalur Gaza selatan menuju utara.



Perintah agar warga pindah ke selatan diserukan Israel sejak bulan lalu, meskipun terdapat peringatan bahwa migrasi massal seperti itu akan menyebabkan bencana kemanusiaan. Banyak warga di wilayah utara yang melakukan hal tersebut dengan harapan wilayah selatan akan lebih aman, hanya untuk kemudian menghadapi banyak serangan di Jalur Gaza selatan.



Pernyataan baru Israel ini muncul di tengah jeda kemanusiaan selama empat hari yang mulai berlaku pada Jumat, 24 November 2023, yang menghentikan sementara serangan Israel di Gaza. Dalam dua hari pertama masa jeda, Israel dan Hamas telah menukar 41 warga Israel dan WNA dengan 78 warga Palestina dari penjara-penjara Israel dalam dua gelombang pertukaran tahanan.

Advertising
Advertising



Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari. Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, yang saat itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 lainnya.



Sejak itu, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4 ribu perempuan berdasarkan otoritas kesehatan di wilayah tersebut.



ANADOLU

Pilihan Editor Top 3 Dunia: Bocah Sandera Hamas 'Hidup Lagi', Satelit Mata-mata, Kekejaman Tentara Israel

Berita terkait

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

2 jam lalu

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

Gerakan "Blockout 2024" mendesak pengguna untuk memblokir akun selebritas yang tetap bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

6 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

7 jam lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

7 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

8 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

9 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

9 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

9 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

12 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

12 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya