Cina Usir Kapal Perusak AS dari Laut Cina Selatan, Ketegangan Meningkat

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 26 November 2023 17:30 WIB

Kapal USS Hopper di Pelabuhan Sydney, 24 November 2004./File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Cina mengusir kapal perang Amerika Serikat dari Laut Cina Selatan, yang menurut Angkatan Laut AS sedang operasi rutin kebebasan navigasi. Buntut pengusiran ini kedua negara saling tuding dan membuat sengketa di wilayah itu semakin panas.

Militer Cina mengerahkan angkatan laut dan udaranya untuk “melacak, memantau, dan mengusir” kapal perusak AS, menurut Komando Militer Selatan Tentara Pembebasan Rakyat Cina pada Sabtu, 25 November 2023, melalui sebuah unggahan di akun media sosial resmi WeChat.

Angkatan Laut Amerika mengatakan pada Ahad, 26 November 2023, bahwa kapal USS Hopper milik mereka telah “menegaskan hak navigasi di Laut Cina Selatan dekat Kepulauan Paracel, sesuai dengan hukum internasional”.

Cina mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang merupakan jalur perdagangan kapal senilai lebih dari US$3 triliun (Rp46 kuadriliun) per tahun, termasuk sebagian yang diklaim oleh Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan klaim Cina tidak memiliki dasar hukum.

Filipina dan Australia memulai patroli laut dan udara gabungan pertama mereka di laut tersebut pada Sabtu, beberapa hari setelah Beijing menuduh Manila meminta pasukan asing untuk berpatroli di Laut Cina Selatan. Beijing mengacu pada patroli bersama yang dilakukan oleh militer Filipina dan AS sebelumnya.

Insiden akhir pekan ini, kata Cina, “membuktikan bahwa Amerika Serikat adalah ‘pencipta risiko keamanan’ di Laut Cina Selatan”.

Wakil juru bicara Armada ke-7 AS, Letnan Kristina Weidemann, mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui surel, “Amerika Serikat menentang klaim maritim yang berlebihan di seluruh dunia, tanpa memandang identitas penggugat.”

Klaim maritim yang melanggar hukum dan meluas di Laut Cina Selatan merupakan ancaman serius terhadap kebebasan laut, katanya dalam pesan yang sama.

Awal bulan ini, AS dan Cina mengadakan pembicaraan mengenai masalah maritim, termasuk sengketa Laut Cina Selatan, di mana AS menggarisbawahi kekhawatiran mengenai apa yang disebutnya sebagai tindakan Cina yang “berbahaya dan melanggar hukum”, kata Departemen Luar Negeri AS.

REUTERS

Pilihan Editor Sempat Dikira Tewas, Bocah Israel-Irlandia Jadi Salah Satu Sandera yang Dibebaskan Hamas

Berita terkait

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

1 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

10 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

10 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

12 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

13 jam lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

13 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

16 jam lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

16 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

22 jam lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya