Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Keluarga Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 November 2023 22:57 WIB

Seorang petugas polisi perbatasan Israel menembakkan tabung gas pengendali massa, ketika warga Muslim Palestina mencoba mengadakan salat Jumat di jalan di luar Kota Tua Yerusalem, di tengah gencatan senjata sementara di Gaza antara Hamas dan Israel, di Yerusalem 24 November 2023. REUTERS/ Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pembebasan 39 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan Israel pada Jumat 24 November 2023, tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah keluarga tahanan Palestina dan warga di pos pemeriksaan Beitunia, dekat Ramallah, Tepi Barat.

Di sinilah 39 tahanan Palestina akan dipindahkan setelah dibebaskan dari penjara Israel. Mereka ditahan atas sejumlah tuduhan baik percobaan pembunuhan hingga hanya sekadar melempar batu ke arah tentara Israel.

Sekelompok pria dan anak laki-laki Palestina menghadapi tentara Israel yang berbaris di depan. Jurnalis BBC dan Al Jazeera melaporkan saat mereka tiba, tentara menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah massa untuk memukul mundur mereka.

Beberapa pemuda yang berkumpul di sini melemparkan batu dan tabung gas air mata kembali ke arah pasukan Israel.

Al Jazeera melaporkan ada ratusan bahkan ribuan orang yang berkumpul di sebuah bukit yang menghadap Penjara Ofer dengan harapan 39 perempuan dan anak akan dibawa oleh Israel dengan bus.

Advertising
Advertising

Setidaknya satu bus dilaporkan meninggalkan salah satu penjara di Israel utara beberapa jam yang lalu.

Warga Palestina mulai menyalakan api unggun di sini, sangat gembira dengan pertukaran tahanan-tawanan ini.

Namun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Terdapat ketidakpercayaan selama bertahun-tahun di tangan militer Israel di wilayah pendudukan ini, sehingga masyarakat masih ragu apakah pembebasan tahanan dapat terjadi.

Pembebasan ini merupakan bagian dari gencatan senjata Israel dan Hamas yang disepakati melalui mediasi Qatar. Selain jeda pertempuran empat hari, Hamas membebaskan 50 dari 240 sandera, sementara Israel membebaskan 150 tahanan perempuan dan anak-anak Palestina.

Gencatan senjata ini menandai jeda pertama dalam tujuh minggu perang di Gaza dan menawarkan bantuan bagi 2,3 juta warga Palestina di wilayah tersebut yang telah mengalami pemboman intensif Israel dan menewaskan hampir 15 ribu warga, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Pilihan Editor: Hamas Bebaskan 12 Sandera Thailand dan 13 Warga Israel yang Ditahan di Gaza

AL JAZEERA

Berita terkait

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

12 menit lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

3 jam lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

5 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

7 jam lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

8 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

8 jam lalu

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

Rapper Amerika Serikat Macklemore baru-baru ini merilis lagu Hind's Hall

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

10 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya