Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 24 November 2023 08:33 WIB

Ilustrasi WHO. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan Cina belum mendeteksi adanya patogen yang tidak biasa atau baru dan memberikan data yang diminta mengenai peningkatan penyakit pernapasan dan laporan kelompok pneumonia pada anak-anak, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis.

WHO telah meminta informasi lebih lanjut kepada Cina pada hari Rabu setelah kelompok-kelompok termasuk Program Pemantauan Penyakit Berkembang (ProMED) melaporkan kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di Cina utara.

Sesuai aturan, Cina merespons WHO dalam waktu 24 jam. WHO telah mencari informasi epidemiologi dan klinis serta hasil laboratorium melalui mekanisme Peraturan Kesehatan Internasional.

Data menunjukkan peningkatan ini terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19 serta peredaran patogen yang diketahui seperti mycoplasma pneumoniae, yaitu infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak dan telah beredar sejak Mei.

Influenza, virus pernapasan syncytial (RSV) dan adenovirus telah beredar sejak Oktober.

Advertising
Advertising

Badan tersebut tidak mencegah perjalanan dan perdagangan karena mereka telah memantau situasi dengan pihak berwenang.

Tidak ada patogen tidak biasa yang terdeteksi di ibu kota Beijing dan provinsi timur laut Liaoning.

Otoritas Cina dari Komisi Kesehatan Nasional mengadakan konferensi pers pada 13 November untuk melaporkan peningkatan kejadian penyakit pernapasan.

Baik Cina maupun WHO menghadapi pertanyaan tentang transparansi pelaporan kasus-kasus awal Covid-19 yang muncul di kota Wuhan di Cina tengah pada akhir tahun 2019.

Badan kesehatan PBB juga telah meminta informasi lebih lanjut kepada Cina mengenai tren sirkulasi patogen yang diketahui dan beban pada sistem layanan kesehatan. WHO mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan para dokter dan ilmuwan melalui kemitraan teknis dan jaringan yang ada di Cina.

WHO di Cina mengatakan bahwa pihaknya “rutin” meminta informasi mengenai peningkatan penyakit pernafasan dan laporan kelompok pneumonia pada anak-anak dari negara-negara anggota, seperti Cina.

Badan global tersebut memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan mengenai Cina untuk membagikan informasi yang tersedia, karena mereka menerima sejumlah pertanyaan tentang hal tersebut dari media, kata WHO Cina dalam sebuah pernyataan melalui email.

Peringatan ProMED didasarkan pada laporan FTV News di Taiwan yang dirilis pada Selasa.

Pneumonia yang tidak terdiagnosis tidak disebutkan pada konferensi pers minggu lalu, menurut sebuah transkrip, namun salah satu pembicara mengatakan semua orang merasa ada peningkatan penyakit pernapasan pada tahun ini dibandingkan dengan tiga tahun lalu.

Pembicara mengatakan bahwa pemantauan global terhadap Mycoplasma pneumoniae berada pada titik terendah selama tiga tahun terakhir dan wabah ini bersifat siklus, terjadi setiap tiga hingga tujuh tahun.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

8 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

18 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya