Filipina Ajak Negara-Negara Tetangga Buat Kode Etik Laut Cina Selatan

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 20 November 2023 18:58 WIB

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS /Erik De Castro

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina telah mengajak negara-negara tetangganya di Asia Tenggara untuk membahas kode etik terpisah perihal Laut Cina Selatan, lantaran kemajuan mencapai kesepakatan dengan Cina berjalan lamban, kata Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcus Jr pada Senin, 20 November 2023. Dua negara yang telah didekati adalah Malaysia dan Vietnam.

Hubungan antara Manila dan Beijing kian tegang di bawah kepemimpinan Ferdinand Marcos Jr, yang semakin mengeluhkan perilaku “agresif” Cina seraya menjalin kembali hubungan kuat dengan sekutu Filipina dalam hal ini, Amerika Serikat.

Berbicara di Hawaii pada acara yang disiarkan langsung, Marcos Jr. mengatakan meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan mengharuskan Filipina bermitra dengan sekutu dan tetangganya untuk menjaga perdamaian di jalur perairan yang diperebutkan itu, dengan situasi yang sekarang “lebih mengerikan”.

“Kami masih menunggu kode etik antara Cina dan ASEAN dan sayangnya kemajuannya agak lambat,” kata Marcos, mengacu pada upaya yang dilakukan oleh blok negara-negara Asia Tenggara.

“Kami telah mengambil inisiatif untuk mendekati negara-negara lain di ASEAN yang mempunyai konflik teritorial dengan kami, Vietnam adalah salah satunya, Malaysia salah satu negara lainnya, dan membuat kode etik kami sendiri. Mudah-mudahan ini bisa semakin berkembang dan meluas ke negara-negara ASEAN lainnya,” ujar dia.

Cina sebelumnya telah berbicara tentang pentingnya tugas merumuskan kode etik di Laut Cina Selatan bagi negaranya dan negara-negara ASEAN.

Perwakilan Cina di Indonesia pun telah angkat bicara soal ini, mengatakan negaranya tengah menjalani proses negosiasi. “Cina dan seluruh negara tetangga Laut Cina Selatan masih dalam tahap diskusi, masih dalam tahap negosiasi Code of Conduct,” kata Duta Besar Cina untuk Indonesia, Lu Kang, di Kedutaan Besar Cina di Jakarta pada Rabu, 27 September 2023.

“Selalu ada perbedaan. Itu terjadi di sini, dan terjadi di mana pun. Namun, yang paling penting adalah Cina dan Filipina dapat bekerja sama untuk mengatasi perbedaan yang ada,” lanjutnya, saat ditanya Tempo soal respons Filipina terhadap klaim Cina atas Laut Cina Selatan.

Perihal proses negosiasi ditekankan kembali oleh anggota delegasi China Public Diplomacy Association, Jin Canrong, saat konferensi pers tentang Inisiatif Sabuk dan Jalan di Jakarta pada Senin, 16 Oktober 2023. “ASEAN dan Cina kini berada pada tahap kritis untuk mencapai tujuan tersebut (kode etik),” katanya.

Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina memperingatkan pada konferensi pers terpisah, “Setiap tindakan yang menyimpang dari kerangka kerja dan bertentangan dengan semangat deklarasi perilaku para pihak (DOC) di Laut Cina Selatan adalah batal demi hukum.”

Pernyataan Marcos tentang kode etik terpisah disampaikan setelah pertemuannya pada Jumat, 17 November 2023 dengan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco.

Kedua pemimpin membahas cara-cara untuk mengurangi ketegangan di perairan strategis yang disengketakan setelah serangkaian konfrontasi tahun ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, ASEAN dan Cina telah berupaya menciptakan kerangka kerja untuk menegosiasikan kode etik, sebuah rencana yang sudah ada sejak 2002. Namun kemajuannya berjalan lambat meskipun ada komitmen dari semua pihak untuk memajukan dan mempercepat proses tersebut.

REUTERS | NABIILA AZZAHRA A.

Pilihan Editor: Sekolah di New Delhi Dibuka Lagi Meski Udara Masih Tercemar dan Sungai Berbusa

Berita terkait

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

2 jam lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

6 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

15 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

16 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

21 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

1 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

2 hari lalu

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

Ini bukan karena ketegangan yang sedang berlangsung antara Filipina dengan Cina di tengah sengketa di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

2 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya