Erdogan: Banyak Bukti di Gaza untuk Seret Pemimpin Israel ke ICC

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 November 2023 05:00 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan didampingi Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengunjungi pasien kanker Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir dan dibawa ke Turki dengan pesawat, di Rumah Sakit Kota Bilkent di Ankara, Turki, 16 November 2023. Presidential Press Office/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu sekali lagi mengkritik Israel atas serangan brutalnya di Gaza. Ia menegaskan ada “banyak bukti” untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

“Ada banyak bukti bagi pemerintah Israel untuk diadili di Pengadilan Kriminal Internasional. Kami akan melakukan segala daya kami untuk memastikan bahwa kejahatan ini dihukum secara tidak memihak,” kata Erdogan saat kembali dari kunjungan sehari ke Jerman.

Berbicara tentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menghadapi peningkatan pengawasan atas kegagalannya mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober, pemimpin Turki tersebut mengatakan: “Netanyahu sudah hampir mati; kami akan segera menyingkirkannya. Mudah-mudahan, Israel akan segera menyingkirkannya. Singkirkan dia, dan semua orang Yahudi di dunia akan singkirkan dia. Saat ini, 60-70% warga negaranya sendiri menentang Netanyahu."

Dia mengatakan Turki telah mendukung warga Palestina di Gaza dan akan terus melakukan hal yang sama. “Israel berusaha menghalangi bantuan dan membuat Gaza kelaparan dan kekurangan makanan dan air. Tapi kami tidak menyerah,” katanya.

“Apa pun hambatannya, kami akan terus menjaga Gaza tetap hidup. Seluruh dunia, khususnya negara-negara Islam, harus bergerak untuk memberikan bantuan.”

Advertising
Advertising

Israel terus melakukan serangan udara dan darat di Gaza sejak serangan mendadak Hamas, yang menewaskan sedikitnya 12.000 warga Palestina. Jumlah korban tewas resmi di Israel mencapai sekitar 1.200 orang.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur.

Israel telah menentang seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata kecuali semua sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan bulan lalu dikembalikan.

Pilihan Editor: Erdogan Sebut Israel Negara Teroris, Serukan Penyelidikan Pembantaian di Gaza

ANADOLU

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

2 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

3 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

6 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

7 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

9 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

10 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

11 jam lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

21 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya