Ferdinand Marcos Jr akan Bertemu Xi Jinping di Sela-Sela APEC, Bahas Laut Cina Selatan

Jumat, 17 November 2023 13:00 WIB

Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam upacara penyambutan di Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok, 4 Januari 2023. Kantor Sekretaris Pers/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. mengatakan pada Jumat, 17 November 2023 bahwa ia akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2023 untuk membahas Laut Cina Selatan.

Kedua pemimpin akan merumuskan solusi ke depan perihal wilayah laut tersebut yang sedang diperebutkan di Asia dan menjadi sumber ketegangan antara Filipina dan Cina belakangan ini.

“Kami akan mendengar pandangan dari presiden Cina mengenai apa yang bisa kami lakukan untuk menurunkan suhu, dan tidak memperburuk situasi di Laut Filipina Barat,” kata Marcos Jr. melalui pesan video.

Laut Filipina Barat merupakan sebutan Manila untuk bagian Laut Cina Selatan yang diklaimnya.

Filipina menolak peta baru Cina, yang mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, merujuk pada garis putus-putus di petanya yang memotong zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

Taiwan, yang juga diklaim Cina sebagai bagian dari wilayahnya, mengatakan pihaknya pun tidak menerima peta Beijing.

Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan garis pada peta Cina tidak memiliki dasar hukum, namun putusan tersebut ditolak oleh Beijing.

“Kami akan menyusun langkah-langkah ke depan karena kami terus berupaya menjaga perdamaian,” kata Marcos Jr. menjelang pertemuan dengan Xi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di San Francisco.

Presiden Filipina ke-17 tersebut mengatakan ia juga membahas masalah Laut Cina Selatan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. AS mendukung Filipina dalam sengketanya dengan Cina, dan Marcos Jr. menjalin hubungan erat dengan Washington.

Kementerian Luar Negeri Filipina pada Kamis, 16 November 2023 berkomitmen untuk melanjutkan misi pasokan dan “pemeliharaan” kapal angkatan laut di pulau karang yang disengketakan di Laut Cina Selatan, dengan mengatakan pihaknya tidak perlu memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada Cina.

Departemen Luar Negeri juga meminta Cina untuk menghapus semua “bangunan ilegal” yang dibangunnya di zona ekonomi eksklusif Filipina, menghentikan reklamasi di wilayah tersebut, dan bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan itu.

Pilihan Editor: Soal Laut Cina Selatan, Cina Peringatkan Konfrontasi 'Kelompok', Tak Sebut Amerika

REUTERS

Berita terkait

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

2 jam lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

6 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

15 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

15 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

16 jam lalu

Kilas Balik Kerusuhan Berbau Rasial 13 Mei 1969 di Malaysia

Inilah peristiwa kerusuhan massal nan kelam di Malaysia yang menewaskan sedikitnya 184 Orang

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

16 jam lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

21 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

1 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

2 hari lalu

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

Ini bukan karena ketegangan yang sedang berlangsung antara Filipina dengan Cina di tengah sengketa di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya