Dewan Keamanan PBB Setujui Resolusi Jeda Kemanusiaan di Gaza Diperpanjang

Kamis, 16 November 2023 15:30 WIB

Pekerja medis mencoba menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, berusia kurang dari satu tahun yang terluka akibat serangan Israel di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara, dalam gambar diam ini diambil dari video yang diperoleh Reuters, 12 November 2023. REUTERS/Anas al-Shareef

TEMPO.CO, Jakarta - PBB menyetujui sebuah resolusi pada Rabu, 15 November 2023 yang menyerukan jeda kemanusiaan mendesak di Gaza diperpanjang. Wilayah Gaza hingga berita ini diturunkan sedang dibombardir Israel. Resolusi PBB itu juga menyerukan pembebasan sandera segera oleh kelompok Hamas.


Kebuntuan di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara, berpusat pada perkara “jeda kemanusiaan” atau “gencatan senjata”. Jeda memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingkan gencatan senjata, yang harus disetujui oleh pihak-pihak yang bertikai, dalam hal ini Israel dan Palestina.



Dipelopori oleh Malta, resolusi tersebut mendapatkan suara setuju dari 12 negara dan tidak ada yang menentang. Sementara tiga negara abstain, yaitu Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat. Perwakilan Malta mengatakan resolusi tersebut berfokus pada penderitaan anak-anak yang terjebak dan mereka yang disandera.



Dalam naskah tersebut, negara-negara menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok lain, terutama anak-anak. Dewan Keamanan PBB juga mendesak pihak-pihak yang terlibat agar jangan merampas layanan penting dan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza.



Pengamat Tetap Palestina, Riyad Mansour, menekankan Dewan Keamanan PBB seharusnya sudah menyerukan gencatan senjata sejak lama, dan menekankan jutaan nyawa berada dalam bahaya. Ia pun mengecam pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap 11 ribu warga Palestina, termasuk 5 ribu anak-anak, serangan terhadap rumah sakit dan sekolah, pembunuhan staf PBB, jurnalis, dokter, serta metode propaganda rasis Israel.

Advertising
Advertising



“Hentikan pembunuhan, hentikan pemindahan paksa, izinkan bantuan kemanusiaan masuk dan lindungi warga sipil dan infrastruktur sipil. Hal ini tidak boleh hanya sekedar kata-kata dalam sebuah resolusi, namun menjadi kenyataan di lapangan,” kata Mansour.



Sebelum teks diadopsi, Rusia mengajukan amandemen pada menit-menit terakhir yang menyerukan gencatan senjata yang mengarah pada penghentian permusuhan. Duta Besar Vassily Nebenzia kepada Dewan Keamanan PBB mengatakan Rusia abstain karena tidak ada seruan untuk segera melakukan gencatan senjata.


Amandemen tersebut dikalahkan, dengan lima suara mendukung (Brasil, Cina, Mozambik, Rusia, Uni Emirat Arab), satu menentang (Amerika Serikat), dan sembilan abstain (Albania, Gabon, Ghana, Ekuador, Prancis, Jepang, Malta, Swiss, Inggris). Sebagai salah satu negara yang juga abstain, perwakilan Amerika Serikat mengatakan mereka tidak dapat memberikan suara setuju pada resolusi yang tidak mengecam Hamas, yang disebutnya sebagai pihak pemicu konflik ini.



Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengaku sangat terkejut karena beberapa anggota dewan tidak mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang saat itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya.



“Apa yang mereka takuti?” ia bertanya. “Mari kita perjelas: Hamas yang menggerakkan konflik ini.”


Resolusi ini datang setelah empat upaya gagal Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan nyata pada bulan lalu, untuk mengadopsi resolusi yang juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang ditahan oleh Hamas. Pada Oktober 2023, Rusia dua kali gagal mendapatkan suara minimum yang diperlukan untuk meloloskan resolusi usulannya, Amerika Serikat memveto resolusi yang dirancang oleh Brasil, dan Rusia. Sedangkan Cina memveto resolusi yang dirancang oleh Amerika Serikat.


REUTERS

Pilihan Editor: Benjamin Netanyahu Balas Kritikan Presiden Turki

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

15 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

18 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

20 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

23 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

1 hari lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya