Jajak Pendapat: Dukungan Publik AS terhadap Israel Menurun sejak Oktober

Kamis, 16 November 2023 07:00 WIB

Orang-orang menghadiri demonstrasi pro-Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Berlin, Jerman, 4 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen

TEMPO.CO, Jakarta -Dukungan publik Amerika Serikat terhadap perang Israel melawan kelompok militan Hamas di Gaza semakin terkikis, menurut jajak pendapat terbaru Reuters/Ipsos.

Sebagian besar warga AS berpendapat Israel harus menyerukan gencatan senjata dalam konflik yang telah menimbulkan krisis kemanusiaan di wilayah Palestina.

Ketika ditanya peran yang harus diambil AS dalam pertempuran, hanya sekitar 32 persen responden mengatakan “AS harus mendukung Israel”, dalam jajak pendapat dua hari yang ditutup pada Selasa, 14 November 2023.

Angka tersebut turun dari 41 persen dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada 12 – 13 Oktober lalu.

Sementara, jumlah responden yang mengatakan “AS harus menjadi mediator netral” naik menjadi 39 persen dibandingkan 27 persen pada bulan sebelumnya.

Empat persen responden dalam jajak pendapat tersebut mengatakan AS harus mendukung Palestina dan 15 persen mengatakan AS tidak boleh terlibat sama sekali, keduanya menunjukkan hasil yang sama dengan bulan lalu.

Washington telah menjadi sekutu tak tergoyahkan untuk Israel, mengalirkan miliaran dolar per tahun dalam bentuk bantuan militer dan dukungan di komunitas internasional, sering kali dengan risiko dikecam negara-negara lain.

Hilangnya dukungan publik AS bisa menjadi tanda yang mengkhawatirkan bagi Israel, yang tidak hanya menghadapi Hamas tetapi juga Hizbullah di front Lebanon.

Penurunan dukungan AS, yang terlihat di kalangan Partai Demokrat dan Republik dan terutama di kalangan responden yang lebih tua.

Advertising
Advertising

Ini terjadi setelah pengeboman Israel yang telah berlangsung selama satu bulan lebih, menewaskan sekitar 11.100 orang di Jalur Gaza. Sebanyak 40 persen di antaranya adalah anak-anak, menurut angka resmi dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Israel berdalih pembombardiran dan pengepungan yang dilakukannya merupakan balasan dari serangan Hamas ke kota-kota Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 lainnya.

Selain serangan yang membunuh belasan ribu orang, blokade total Israel terhadap Gaza membuat warga Palestina mengalami krisis kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, dan bahan bakar.

Hal ini telah memicu kecaman internasional dalam beberapa pekan terakhir, dengan fokus pada runtuhnya infrastruktur medis di wilayah kantong pesisir yang padat penduduk tersebut.

Warga Palestina yang terjebak di dalam rumah sakit terbesar di Gaza terpaksa menggali kuburan massal pada Selasa untuk menguburkan pasien yang meninggal di bawah pengepungan Israel.

Sekitar 68 persen responden dalam jajak pendapat terbaru Reuters/Ipsos mengatakan mereka setuju dengan pernyataan bahwa “Israel harus melakukan gencatan senjata dan mencoba bernegosiasi”.

Sementara, Israel telah menolak gencatan senjata dan sebagai gantinya menerapkan “jeda kemanusiaan” yang hanya menghentikan pertempuran selama beberapa jam.

Sekitar tiga perempat anggota Partai Demokrat dan separuh anggota Partai Republik dalam jajak pendapat tersebut mendukung gagasan gencatan senjata, membuat mereka berselisih dengan Presiden Partai Demokrat Joe Biden yang menolak seruan para pemimpin Arab, termasuk Palestina, untuk menekan Israel agar melakukan gencatan senjata.

Pemerintahan Biden hanya mendesak Israel untuk melakukan segala kemungkinan untuk menghindari jatuhnya korban sipil, sesuatu yang menurutnya sedang dilakukan Israel.

Israel menolak gagasan gencatan senjata dengan alasan hal itu hanya akan menguntungkan Hamas, yang disebutnya akan menggunakan waktu tersebut untuk berkumpul kembali dan memperkuat posisinya.

Hanya 31 persen responden jajak pendapat mengatakan mereka mendukung pengiriman senjata ke Israel, sementara 43 persen menentang gagasan tersebut.

Sisanya mengatakan mereka tidak yakin. Dukungan untuk pengiriman senjata ke Israel paling kuat di kalangan Partai Republik, sementara sekitar setengah dari Partai Demokrat menentangnya.

Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan dukungan publik AS terhadap perang di Ukraina. Sebanyak 41 persen responden mengatakan mereka mendukung pengiriman senjata ke Ukraina yang sedang melawan invasi Rusia sejak Februari 2022, dibandingkan dengan 32 persen yang menentang dan sisanya tidak yakin.

Terkait Ukraina, dukungan untuk pengiriman senjata lebih kuat di kalangan Partai Demokrat.

Meskipun sebagian besar anggota Kongres dari Partai Demokrat yang moderat telah lama mendukung bantuan militer ke Israel, beberapa tokoh progresif di partai Biden mulai mempertanyakan apakah harus ada pengawasan yang lebih ketat serta persyaratan yang melekat pada bantuan tersebut.

Para pejabat AS telah memperingatkan bahwa pendanaan untuk bantuan militer Ukraina semakin menipis karena DPR yang dikuasai Partai Republik dan Senat yang mayoritas anggotanya Partai Demokrat masih berselisih mengenai permintaan pemerintahan Biden untuk menambah bantuan miliaran dolar ke Kyiv.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos dilakukan secara daring dan nasional, mengumpulkan tanggapan dari 1.006 orang dewasa AS. Ia mempunyai interval kredibilitas, margin presisi, sekitar empat poin persentase.

Pilihan Editor: Erdogan Sebut Israel Negara Teroris, Serukan Penyelidikan Pembantaian di Gaza

REUTERS

Berita terkait

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

6 jam lalu

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

Buntut dari musibah kebakaran, kantor UNRWA di Yerusalem Timur akan ditutup sementara sampai situasi aman.

Baca Selengkapnya

Majelis Umum PBB akan Dukung Keanggotaan Palestina, Apa Artinya?

7 jam lalu

Majelis Umum PBB akan Dukung Keanggotaan Palestina, Apa Artinya?

Setelah permohonan menjadi anggota penuh PBB diveto AS, Palestina mencoba peruntungannya lewat Majelis Umum, bagaimana peluangnya?

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

7 jam lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

8 jam lalu

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

Duta Besar Palestina berharap Amerika Serikat tak lagi menghalangi upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

8 jam lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

9 jam lalu

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

10 jam lalu

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

Duta Besar Palestina mengatakan kebijakan Indonesia soal dukungan terhadap Palestina akan tetap sama di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

10 jam lalu

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

The Free University of Brussels di Belgia mengumumkan menarik diri dari sebuah proyek kerja sama dengan institusi dari Israel

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

13 jam lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

14 jam lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya