Jokowi dan Biden Setujui Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-AS, Berikut Poin-poinnya
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Ida Rosdalina
Selasa, 14 November 2023 20:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mencapai kesepakatan pada Senin, 13 November 2023 untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dengan AS, dari Kemitraan Strategis menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif.
Kesepakatan tersebut diraih saat Jokowi mengunjungi Gedung Putih di Washington D.C. sebelum menghadiri rangkaian kegiatan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2023 di San Fransisco yang berlangsung pada 11 – 17 November 2023.
“AS adalah salah satu mitra terpenting bagi Indonesia. Dan kami sepakat untuk meningkatkan kemitraan kami menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Namun yang terpenting, kami harus memberikan makna yang nyata,” ujar Jokowi.
Ia menyebut kerja sama ekonomi adalah prioritas bagi Indonesia, termasuk urusan rantai pasokan. Biden pun memastikan hal itu termasuk dalam kerangka kerja sama terbaru ini.
“Ini akan menandai sebuah era baru… dalam hubungan antara AS dan Indonesia secara keseluruhan, yang akan memengaruhi segala hal,” kata Biden. Kerja sama antara kedua negara antara lain mencakup sektor keamanan khususnya keamanan maritim, pembangunan rantai pasokan yang aman, dan memerangi krisis iklim.
Peningkatan kerja sama ini dilakukan dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan AS pada 2024, yang pertama terjalin pada 28 Desember 1949.
Berikut poin-poin dari Kemitraan Strategis Komprehensif yang disetujui Jokowi dan Biden.
Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Dalam pertemuannya, kedua presiden berencana untuk bekerja sama meningkatkan perdagangan bilateral dan memperdalam kerja sama dalam kebijakan ekonomi, termasuk melalui Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (TIFA) AS-Indonesia dan platform lainnya.
Biden pun menyampaikan dukungannya terhadap Indonesia yang memulai proses aksesi menjadi anggota penuh Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Mengenai rantai pasokan, Biden mengakui kepemimpinan Indonesia dalam rantai nilai nikel, kobalt, dan mineral penting lainnya, yang menjadi sumber daya mineral penting di AS. Kedua presiden berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan dan kerentanan rantai pasokan, mendorong transparansi rantai pasokan, dan memperluas akses terhadap sumber mineral penting yang aman dan berkelanjutan.
Untuk memperkuat lingkungan investasi di Indonesia, mereka akan mengembangkan rencana aksi mineral penting dan berupaya meningkatkan investasi berstandar tinggi di sektor mineral penting di kedua negara.
Hal-hal lain yang mereka setujui adalah pembangunan rantai pasokan semikonduktor dengan dukungan dana AS, pengentasan kemiskinan dan kesenjangan gender dan pendapatan, konservasi hutan dan satwa liar, mobilisasi investasi di bidang infrastruktur, dan pembaruan kerja sama di berbagai sektor kesehatan.
Perihal Ibu Kota Nusantara (IKN), AS akan mendanai misi dagang ke negara tersebut yang berfokus pada pengembangan ibu kota baru untuk mendorong ekspor AS dalam bidang infrastruktur. Akan ada juga pelatihan bagi pejabat Indonesia untuk dapat merancang, mengevaluasi, dan memberikan tender untuk IKN.
<!--more-->
Transisi Energi Bersih
Indonesia dan AS akan terus menjalin kerja sama dalam Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) senilai US$20 miliar (Rp314 triliun) untuk mewujudkan percepatan penerapan energi terbarukan dan pengurangan emisi di Indonesia sesuai jangka waktu yang disepakati dalam Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP).
Pertukaran Budaya dan Pariwisata
Kedua belah pihak berencana meningkatkan ikatan per orang, pertukaran budaya, dan pariwisata antara lain dengan mengembalikan jumlah relawan Peace Corps di Indonesia ke tingkat sebelum pandemi, mengadakan dialog antaragama, dan meningkatkan jumlah penerima beasiswa Fulbright antara Indonesia dan AS.
Perdamaian dan Stabilitas di Indo-Pasifik dan Sekitarnya
Beberapa poin yang mereka bahas dalam bidang perdamaian dan stabilitas adalah keketuaan Indonesia di ASEAN dan komitmen kerja sama AS dengan ASEAN, dukungan AS terhadap penyelesaian krisis di Myanmar, dan kebebasan navigasi dan penerbangan di atas Laut Cina Selatan.
Selain itu, dibahas pula pertempuran yang sedang berlangsung di Gaza dan perang Ukraina melawan invasi Rusia. Kedua pihak pun mendukung denuklirisasi di semenanjung Korea.
Kerja Sama Pertahanan AS-Indonesia
Biden dan Jokowi mengumumkan niat untuk meningkatkan kemitraan pertahanan kedua negara melalui Pengaturan Kerja Sama Pertahanan yang baru.
Kemitraan Jangka Panjang
Kedua pemimpin menggarisbawahi perlunya memperdalam hubungan melalui pertukaran reguler di semua tingkat pemerintahan, termasuk melalui Dialog Strategis Komprehensif antara Menteri Luar Negeri AS dan Menteri Luar Negeri Indonesia. Biden and Jokowi bermaksud untuk memastikan kedua negara sama-sama dapat mengelola fasilitas diplomatik dan konsuler yang memadai untuk mendukung peningkatan hubungan ini.
Pilihan Editor: Utang Israel Sudah Mencapai Rp 122 Triliun Sejak Perang dengan Hamas