Israel Ingin Eks PM Inggris Jadi Koordinator Kemanusiaan di Gaza

Reporter

Tempo.co

Selasa, 14 November 2023 11:34 WIB

Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair saat mendatangi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juli 2023. Pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu membahas perkembangan kemajuan teknologi Artificial intelligence atau AI untuk merevolusi sistem birokrasi pemerintahan hingga dukungan terhadap pembangungan IKN. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Israel sedang mempertimbangkan untuk merekrut bekas Perdana Menteri Inggris Tony Blair sebagai koordinator kemanusiaan di Gaza. Hal ini dalam upaya untuk mengurangi kekhawatiran internasional atas banyaknya korban sipil di wilayah tersebut.

Menurut laporan outlet Israel Ynet, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berharap pengalaman diplomatik Blair di wilayah tersebut akan memberikan legitimasi bagi kampanye militer Israel. Blair diharapkan pula mampu memadamkan tuntutan internasional untuk gencatan senjata di tengah krisis kemanusiaan besar-besaran dan ribuan kematian warga sipil. Blair menjabat sebagai utusan untuk Israel dan Palestina untuk Kuartet Timur Tengah, yang terdiri dari AS, Rusia, UE, dan PBB, setelah mengundurkan diri sebagai pemimpin Inggris.

Menurut Ynet, kewenangan dan peran Blair belum ditentukan. Namun ia akan berfokus menyediakan perawatan medis dan obat-obatan, serta kemungkinan mengevakuasi korban luka dan sakit dari Jalur Gaza.

Kantor Blair mengatakan kepada Ynet bahwa belum ada tawaran tentang hal ini. Namun, seorang juru bicara mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa Blair siap mendiskusikan rencana itu.

Blair mengeluarkan pernyataan di media sosial X, beberapa hari setelah serangan Hamas ke Israel. Ia menyatakan bahwa diplomasi konvensional Barat selama beberapa dekade seputar masalah Israel-Palestina perlu dipikirkan ulang.

Advertising
Advertising

Pada 2017, Blair mengakui bahwa Israel dan sekutu baratnya telah melakukan kesalahan dengan memutus kelompok Hamas. Ia berargumentasi bahwa mereka seharusnya mencoba membuka dialog dengan Hamas.

Tony Blair adalah sosok yang kontroversial. Saat menjadi perdana menteri Inggris, ia membawa negara itu terlibat dalam perang Irak pada 2003. Pada 2017, dalam sebuah survei menyatakan bahwa banyak orang di Inggris yang setuju bahwa Blair harus diadili sebagai penjahat perang.

RUSSIA TODAY

Pilihan editor: Tank Israel Kepung Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Sniper Tembaki Pasien dan Tenaga Medis

Berita terkait

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

22 menit lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

2 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

4 jam lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

4 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

5 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

5 jam lalu

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

Rapper Amerika Serikat Macklemore baru-baru ini merilis lagu Hind's Hall

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

6 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

6 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

7 jam lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

8 jam lalu

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

Afrika Selatan mengupayakan tindakan darurat baru atas serangan terbaru Israel terhadap Rafah, kota selatan di Gaza.

Baca Selengkapnya