Jet Tempur Myanmar Jatuh, Pemberontak Klaim Bertanggung Jawab

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 13 November 2023 08:49 WIB

Puing-puing Jet Tempur Sit-Tat yang jatuh menyusul bentrokan antara militer dan kelompok pemberontak, di lokasi dekat Than Daung Gyi, Myanmar dalam gambar selebaran yang dirilis pada X 12 November 2023. Defence ministry of Myanmar's National Unity Government via X/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah jet tempur Myanmar jatuh dalam bentrokan antara militer dan kelompok pemberontak, kata kedua belah pihak, yang merupakan kemunduran lain bagi junta yang menghadapi tantangan terbesar terhadap pemerintahannya sejak kudeta pada 2021.

Jet tersebut jatuh di atas Negara Bagian Kayah di Myanmar timur, dekat perbatasan dengan Thailand, pada Sabtu, 11 November 2023, saat terjadi pertempuran antara militer dan Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF), yang mengatakan pihaknya menembak jatuh pesawat tersebut.

Juru bicara Junta Myanmar Zaw Min Tun mengatakan kepada MRTV yang dikelola pemerintah bahwa jet tersebut jatuh karena masalah teknis dan pilot telah keluar dengan selamat dan melakukan kontak dengan militer.

Insiden ini terjadi ketika militer Myanmar memerangi pasukan oposisi di berbagai front, ketika pasukan etnis minoritas dan milisi anti-junta melancarkan pemberontakan yang menurut para analis keamanan dilakukan dengan tingkat koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Presiden yang dilantik oleh militer pekan lalu mengatakan Myanmar berisiko terpecah belah karena kegagalan menangani pemberontakan dengan lebih efektif.

Advertising
Advertising

Konflik di Negara Bagian Shan, di timur laut yang berbatasan dengan Cina, telah menyebabkan sedikitnya 50.000 orang mengungsi, dengan terputusnya jalur perdagangan dan beberapa kota direbut sejak serangan anti-junta yang dilancarkan bulan lalu oleh tiga kelompok pemberontak etnis minoritas.

Cina telah menyerukan semua pihak untuk menghentikan permusuhan.

Aliansi pemberontak mengatakan mereka telah merebut lebih dari 100 pos militer. Penyerangan terhadap kota-kota juga terjadi di wilayah Sagaing, di Myanmar tengah, sebelah barat Negara Bagian Shan.

Ratusan pekerja asing, yang banyak di antaranya menurut aktivis hak asasi manusia adalah korban perdagangan manusia, terjebak dalam pertempuran tersebut, termasuk warga negara Vietnam dan Thailand.

Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan pada hari Sabtu bahwa 200 warga negaranya sedang menunggu untuk dievakuasi “sesegera mungkin ketika situasi memungkinkan”.

KNDF mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa mereka menembak jatuh jet tersebut pada Sabtu menggunakan senapan mesin berat dan anggotanya sedang mencari pilotnya.

Reuters tidak dapat memverifikasi informasi tersebut.

Outlet berita Mizzima di halaman Facebook-nya memposting gambar yang disebut sebagai helm dan parasut salah satu pilot yang ditinggalkan.

REUTERS

Pilihan Editor: Zelensky Minta Warga Ukraina Bersiap untuk Serangan Musim Dingin Rusia

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

6 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

7 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

11 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

13 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

17 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

19 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

19 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

22 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

22 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

23 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya