Cucu Winston Churchill Serukan Gencatan Senjata di Gaza: Sudah Cukup!

Reporter

Tempo.co

Minggu, 12 November 2023 16:31 WIB

Nicholas Soames. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Nicholas Soames, mantan menteri Angkatan Bersenjata Inggris yang juga cucu mantan perdana menteri Inggris era Perang Dunia II Winston Churchill, menyerukan gencatan senjata di Gaza.

“Pemerintah Inggris benar dalam mendukung Israel di saat-saat penderitaannya pada 7 Oktober," kata politikus Partai Konservatif itu.

Namun, ketika teror yang dilancarkan oleh Israel kepada warga sipil [Palestina]… anak-anak tewas terbunuh dalam jumlah besar… saat itu benar-benar telah tiba untuk upaya yang jauh lebih besar, yang melibatkan Inggris, untuk menjamin gencatan senjata,” katanya dalam sebuah wawancara dengan radio BBC pada Sabtu.

“Saya pikir ini adalah saatnya untuk melakukan gencatan senjata (di Gaza;red) – saya pikir ini sudah cukup.”

Pernyataan Soames menjadi penting karena kakeknya sangat berperan besar dalam pendirian negara Israel di wilayah pendudukan Palestina. Sebagai Menteri Kolonial Inggris pada 1921-1922, Churchill bertanggung jawab langsung atas evolusi kebijakan Inggris di Timur Tengah.

Advertising
Advertising

Dia mendesak pemimpin Palestina untuk menerima jutaan warga Yahudi dari seluruh dunia untuk menjadi tetangga mereka.

Pada 19 Mei 1941, dalam sebuah memorandum rahasia, ia menulis tentang harapannya untuk terbentuknya “Negara Yahudi di Palestina Barat” setelah perang yang tidak hanya memberikan hak penuh untuk imigrasi dan pembangunan, namun juga dengan ketentuan “untuk ekspansi di wilayah Palestina.”

Selama 75 tahun Israel berdiri, penjajahan terhadap warga Palestina memakan korban jiwa yang sangat besar. Hingga Sabtu lebih dari 11 ribu warga Palestina tewas di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Serangan brutal Israel terhadap Rumah Sakit Al Shifa yang menjadi markas Kementerian Kesehatan Gaza, membuat lembaga tersebut kesulitan menghitung jumlah korban tewas yang terus bertamah.

Dalam sebuah pernyataan, Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan, berbicara tentang serangan berturut-turut terhadap Rumah Sakit Al-Shifa dan sekitarnya dan mengatakan bahwa situasi di rumah sakit tersebut "lebih dari bencana."

Dia mengatakan bahwa rumah sakit tersebut telah menjadi sasaran serangan Israel dari semua sisi.

Al-Qudra mengatakan ada orang tewas dan terluka tergeletak di tanah di depan pintu rumah sakit. “Taman rumah sakit telah berubah menjadi lapangan terbuka bagi penembak jitu Israel dan kendaraan udara tak berawak. Tentara Israel menargetkan siapa pun yang bergerak,” katanya.

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa sekitar 20.000 orang berada di dalam rumah sakit, termasuk keluarga pengungsi, petugas medis, dan korban luka.

Dia mengatakan bahwa dua bayi meninggal pada Sabtu di unit perawatan intensif karena kekurangan oksigen dan peralatan pendukung kehidupan, sehingga menekankan adanya kebutuhan mendesak akan pasokan medis.

Pilihan Editor: Jokowi Akan ke Gedung Putih Besok, Mer-C Titip Pesan Ini untuk Joe Biden

LBC | ANADOLU

Berita terkait

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

1 jam lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 jam lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

2 jam lalu

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

5 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

7 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

8 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

9 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

9 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya