Kronologi Israel Tuduh RS Indonesia Jadi Pusat Komando Bawah Tanah Hamas, Berikut Penjelasan MER-C

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 10 November 2023 16:46 WIB

Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. (ANTARA/HO-MER-C)

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Beit Lahia, Gaza utara, Palestina sempat dituduh oleh Israel sebagai area pusat komando bawah tanah kelompok militan Hamas. Tuduhan yang dilontarkan oleh juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari pada Ahad, 5 November 2023 langsung dibantah keesokan harinya pada Senin, 6 November 2023 oleh operator RSI.

“Kami membangun rumah sakit ini untuk membantu orang lain, sesuai dengan kebutuhan warga Gaza,” kata Sarbini Abdul Murad, ketua Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C), sebuah kelompok sukarelawan yang mengoperasikan RSI di Gaza.

“Tuduhan Israel adalah prasyarat agar mereka dapat menyerang rumah sakit Indonesia di Gaza,” katanya dalam konferensi pers di ibu kota Indonesia, Jakarta.

Pada Jumat, 10 November 2023, MER-C membuat video berdurasi hampir 11 menit, membantah poin per poin tuduhan yang disampaikan IDF. Penjelasan terperinci disampaikan oleh Edy Wahyudi, insinyur sekaligus relawan MER-C yang pernah berperan sebagai manajer lapangan pembangunan RSI. Menurut unggahan MER-C di Instagram pada 29 Juli 2020, pria asal Cileungsi, Jawa Barat ini mengawasi dari awal proses pembangunan RSI.

Berikut penjelasan MER-C sebagai tanggapan atas tuduhan IDF.

Bangunan RSI hanya satu, bukan tiga

Hagari, dalam video penjelasannya yang diunggah di kanal YouTube IDF, menunjukkan sebuah citra satelit yang memperlihatkan tiga lokasi berbeda di Gaza utara antara Jabalia dan Beit Hanun, yang ia sebut ketiganya merupakan lokasi RSI.

Edy membantah hal itu, menunjukkan pada peta lokasi RSI yang sebenarnya, dan menurutnya merupakan satu-satunya.

“Berdasarkan peta yang ditunjukkan oleh jubir IDF Daniel Hagari, RSI berada di tiga lokasi. Yang benar adalah RSI hanya berada di satu lokasi saja,” katanya, seraya menunjuk pada salah satu titik yang sebelumnya ditunjuk Hagari, dan menandakan dua lainnya sebagai bukan lokasi RSI.

RSI dibangun di atas tanah seluas 1,6 hektare di Jalur Gaza yang merupakan bentuk wakaf dari pemerintah Palestina.

Pendanaan dari masyarakat Indonesia, bukan LSM

Jubir IDF juga mengatakan pembangunan RSI didanai oleh beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia. Edy lantas mengoreksi hal tersebut, mengatakan bahwa RSI didanai oleh rakyat dari berbagai penjuru Indonesia, tanpa afiliasi dengan LSM.

“Pembangunan RSI bukan didanai oleh banyak LSM, akan tetapi didanai oleh seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang dihimpun oleh MER-C sebagai LSM pelaksana pembangunan RSI,” tuturnya, sambil menunjukkan foto-foto masyarakat yang turut menyumbang dana.

Sebelumnya, Ketua Dewan Presidium MER-C Hendry Hidayatullah sempat membahas soal sumber pendanaan RSI, saat Wakil Presiden Jusuf Kalla menandai serah terima RSI dari MER-C kepada masyarakat Palestina di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada 9 Januari 2016 silam.

“Biaya pembangunannya sekitar Rp126 miliar dan sepenuhnya didanai oleh sumbangan masyarakat Indonesia,” ujarnya seraya menambahkan bahwa rumah sakit tersebut juga dirancang dan dibangun oleh 43 relawan MER-C yang dikirim ke Gaza.

<!--more-->

Pembangunan dimulai pada 2011

Advertising
Advertising

Hal lain yang dibantah oleh Edy adalah waktu dimulainya pembangunan RSI. Hagari menyebut dalam videonya bahwa RSI mulai dibangun pada 2010.

“Hal ini tidaklah benar, karena tender proses pembuatan struktur saja baru dimulai pada 2 Februari 2011, dan ini ditunjukkan dengan adanya surat tender,” kata Edy. Ia menunjukkan iklan tender di koran lokal Palestina, Felesteen, tertanggal 2 Februari 2011.

Pembangunan tahap struktur RSI sendiri, katanya, baru dimulai pada Mei 2011.

Terowongan bawah tanah Metro Gaza

Hagari mengklaim bahwa terdapat struktur lengkungan beton yang unik di bawah RSI, yang hanya digunakan untuk fasilitas bawah tanah Hamas. “Lengkungan semen ini tidak dibutuhkan saat membangun rumah sakit,” imbuhnya. Ia menunjukkan foto-foto gerbang lengkung, yang katanya digunakan untuk membangun terowongan bawah tanah, Metro Gaza.

“Kita saksikan Hamas menggunakan lengkungan ini untuk membangun terowongan selama bertahun-tahun. Bukannya membangun rumah untuk warga Gaza, Hamas membangun terowongan Metro ratusan kilometer di bawah tanah, di bawah Gaza, di bawah tempat-tempat seperti rumah sakit dan masjid,” ujarnya.

Edy menyangkal hal tersebut. Menurutnya, ketika membangun RSI dan merencanakan sistem pembuangan limbah, pemerintah Palestina menyarankan para relawan untuk menggunakan sistem pembuangan limbah kota Gaza yang sudah tersedia di jalan raya utama.

“Ketika kami memulai proses pembangunan struktur RSI di Jalur Gaza dan menggali sedalam 8 meter untuk pembuatan basement dan fondasi rumah sakit, kami tidak menemukan hal-hal yang tidak wajar,” katanya. “Kami tidak melihat adanya infrastruktur terowongan di bawah RSI.”

Tumpuan harapan masyarakat Gaza

Berulang kali dalam videonya Edy menekankan bahwa dua lokasi yang diperlihatkan di peta oleh Hagari, selain tanah 1,6 hektare yang diwakafkan oleh pemerintah Palestina, bukan merupakan area RSI.

Ia pun menanggapi rekaman suara yang disebarkan oleh IDF untuk menunjukkan bahwa terjadi pencurian bahan bakar oleh warga Palestina, meminta penelitian lebih lanjut oleh pakar. “Kami tidak mempercayai bukti rekaman yang disebarkan IDF tersebut. Sebaiknya diteliti kembali kebenaran rekaman tersebut oleh pakar digital forensik yang independen,” ujarnya.

Warga Gaza sedang mengalami kekurangan kebutuhan dasar, termasuk bahan bakar, karena sulitnya pasokan bantuan kemanusiaan masuk setelah wilayah kantong itu diblokade oleh Israel.

Direktur RSI, Atef al-Kahlout, menyatakan bahwa rumah sakit itu akan berhenti beroperasi secara total karena kehabisan bahan bakar. “Hari ini, Kamis tanggal 9 November 2023, solar untuk RS Indonesia tersisa 1.100 liter dan ini hanya cukup untuk satu hari saja,” kata dia.

Tanpa solar untuk menghidupkan generator, al-Kahlout mengatakan rumah sakit akan berhenti beroperasi total. Edy pun menyampaikan informasi dari tiga relawan MER-C di RSI, bahwa dari tiga generator yang dimiliki rumah sakit, hanya satu yang beroperasi dikarenakan menipisnya persediaan solar.

“Saat ini, RSI menjadi tumpuan dan harapan masyarakat Gaza,” ungkap Edy. Ia menunjukkan angka pasien yang dilarikan ke rumah sakit tersebut per 7 November 2023, yaitu sebanyak 1.784 korban jiwa dan 4.666 korban luka-luka. Dari jumlah tersebut, 1.005 adalah anak-anak.

“Kami tegaskan sekali lagi bahwa tuduhan jubir IDF terhadap RSI adalah tidak benar. Kami mengetahui setiap inci demi inci dari RSI, karena kami sendiri yang membangun RSI dari awal dan hingga saat ini kami masih melakukan perawatan,” tuturnya.

NABIILA AZZAHRA A. | REUTERS | ANTARA

Pilihan Editor: Drone Mini Canggih Ukraina Mulai Dapat Saingan dari Rusia

Berita terkait

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

3 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

4 jam lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

15 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

19 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

20 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

21 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

21 jam lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

23 jam lalu

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

Liga Arab menyerukan "perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah Palestina yang diduduki" hingga solusi dua negara diimplementasikan.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

1 hari lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya