Tak Larang Unjuk Rasa, Polisi London Dituduh Bias Pro-Palestina oleh Pemerintah

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 9 November 2023 20:20 WIB

Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman berjalan di luar Downing Street Nomor 10, di London, Inggris, 24 Oktober 2023. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris menuduh kepala polisi London pada Kamis, 9 November 2023 atas bias pro-Palestina karena kepolisian tidak melarang masyarakat berunjuk rasa pada akhir pekan nanti untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina. Karenanya, pemerintah menuduh kepolisian telah mengambil sikap yang lebih lunak terhadap kelompok sayap kiri.

Perseteruan dipicu oleh rencana unjuk rasa di London yang bertepatan dengan Hari Gencatan Senjata pada Sabtu, 11 November 2023. Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan ia akan meminta pertanggungjawaban pasukan kepolisian atas masalah apa pun yang muncul, setelah mereka mengatakan tidak ada cukup alasan untuk melarang unjuk rasa tersebut.

Sejak kelompok militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dan Israel membombardir Jalur Gaza selama lebih dari sebulan sebagai balasan, London telah menjadi tempat terjadinya demonstrasi terbesar di Eropa. Puluhan ribu pengunjuk rasa berkumpul setiap akhir pekan untuk menuntut diakhirinya pengeboman Israel di Gaza.

Polisi mengatakan mereka memperkirakan akan terjadi demonstrasi besar-besaran pada Sabtu, 11 November, bertepatan dengan peringatan berakhirnya Perang Dunia Pertama. Namun, mereka mengungkapkan tidak ada rencana protes pada 12 November yaitu acara resmi Remembrance Sunday — untuk memperingati kontribusi militer Inggris dan Persemakmuran dalam dua Perang Dunia dan konflik-konflik selanjutnya — diadakan di pusat kota London.

Sunak menyebut unjuk rasa tersebut tidak sopan, namun komisaris polisi Mark Rowley, mengatakan bahwa larangan apa pun terhadap unjuk rasa tersebut memerlukan informasi intelijen mengenai ancaman kekacauan yang serius, sementara larangan semacam itu belum diterapkan selama satu dekade.

Menteri Dalam Negeri Suella Braverman menyebut rencana demonstrasi besar-besaran tersebut sebagai “pawai kebencian”. Menulis di The Times pada Kamis, ia menyebut hal itu sebagai “penegasan keunggulan kelompok tertentu - khususnya kelompok Islam” dan unjuk kekuatan.

Ia mengatakan terdapat persepsi bahwa perwira polisi senior bermain favoritisme jika menyangkut pengunjuk rasa, memberikan contoh protes yang diberi izin dan yang tidak.

“Selama masa Covid, mengapa para penentang lockdown tidak diberikan izin oleh polisi ketertiban umum, namun demonstran Black Lives Matter tetap diperbolehkan, diizinkan untuk melanggar peraturan dan bahkan disambut dengan petugas yang berlutut?” ujarnya.

Mendagri tersebut, yang dipandang sebagai calon pemimpin Partai Konservatif di masa depan, mengatakan meskipun kebebasan berpendapat dan berkumpul adalah tradisi yang sudah lama dianut di Inggris, ada “perdebatan” mengenai apakah beberapa pertunjukan publik terlalu menyinggung sehingga harus dilarang.

Mantan perwira senior di Met Police London, Neil Basu, mengatakan kritik politik justru dapat meningkatkan kemungkinan munculnya pengunjuk rasa tandingan, sehingga meningkatkan risiko kekerasan.

“Agak ironis bahwa semua retorika mengenai demonstrasi ini mungkin justru meningkatkan kasus intelijen, sehingga dilarang,” katanya kepada Radio LBC.

Hampir 200 orang telah ditangkap sejak serangan 7 Oktober karena kejahatan rasial di Inggris, termasuk pelanggaran antisemitisme dan Islamofobia, serta pelanggaran ketertiban umum yang sebagian besar bersifat rasis dan terkait dengan protes.

REUTERS

Pilihan Editor: Eks PM Israel Sebut Netanyahu Salah Perhitungan Soal Serangan Hamas

Berita terkait

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

4 hari lalu

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

Polisi kembali mengambil alih gedung kampus Universitas California Irvine dari para pengunjuk rasa pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

5 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Makna Wisuda, Momen yang Ditunggu Mahasiswa Usai Menyelesaikan Studi

6 hari lalu

Makna Wisuda, Momen yang Ditunggu Mahasiswa Usai Menyelesaikan Studi

Menghalangi orang untuk melakukan wisuda dapat menyebabkan kekecewaan dan pelepasan sosial.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

9 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

11 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

11 hari lalu

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

Rapper Macklemore merilis lagu dukungan untuk Palestina berjudul "Hind's Hall", nama Joe Biden disebut dalam liriknya sebagai bentuk kritik.

Baca Selengkapnya

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

14 hari lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

14 hari lalu

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

15 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

17 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya