TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dalam pertemuan dengan Direktur CIA William Burns pada Selasa, 7 November 2023, meminta agar segera dilakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Kantor Kepresidenan Mesir menjelaskan pembicaraan keduanya didominasi topik ketegangan militer di Jalur Gaza.

“Presiden Sisi menggaris bawahi pentingnya sebuah gencatan senjata di Gaza demi melindungi warga sipil dan memfasilitasi akses bantuan kemanusiaan. Sedangkan Amerika Serikat ingin melakukan koordinasi yang erat dengan Mesir demi mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Gaza,” kata Burns

Keterangan kantor Kepresidenan Mesir menyebut pertemuan antara Burns dan Sisi mengkonfirmasi kalau kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan peran pentingnya dalam menjaga stabilitas di kawasan timur tengah. Bukan hanya itu, pertemuan ini juga menegaskan komitmen bersama kedua negara untuk memperkuat kerja sama yang sudah lama terjalin di berbagai bidang.

Setidaknya 10.328 warga negara Palestina, termasuk di antaranya 4.237 anak-anak dan 2.719 perempuan, tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh Israel sejak Hamas melancarkan sebuah serangan ke wilayah yang diduduki Israel pada 7 Oktober 2023. Menurut data yang dikeluarkan oleh Israel, hampir 1.600 orang tewas di wilayah pendudukan.

Selain besarnya angka korban jiwa dan besarnya jumlah orang yang kehilangan tempat tinggal, pasokan kebutuhan pokok ke Gaza pun semakin berkurang dampak dari pengepungan oleh Israel. Gaza memiliki populasi 2.3 juta jiwa. Israel telah menyerang Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan invasi darat. Sekjen PBB Antonio Guterres membandingkan jumlah anak-anak yang terbunuh di Gaza dengan jumlah korban konflik di seluruh dunia yang ia laporkan setiap tahun kepada Dewan Keamanan PBB. Pada Senin, dia mengatakan Gaza menjadi “kuburan bagi anak-anak.”

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: Sekjen PBB: Kematian Massal di Gaza Menunjukkan Ada yang Salah dengan Taktik Israel