Netanyahu Sebut Pembebasan Sandera Syarat Gencatan Senjata, Hamas: Lepaskan Semua Tahanan Palestina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 6 November 2023 06:50 WIB

Presiden AS Joe Biden telah menunjukkan dukungan yang teguh terhadap keamanan Israel selama lebih dari setengah abad dalam kehidupan publik. Dalam foto ini, Biden menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, saat ia mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuntut agar lebih dari 240 sandera yang ditahan oleh Hamas selama serangan 7 Oktober 2023 dibebaskan sebagai syarat gencatan senjata.

"Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kembalinya para sandera," kata Netanyahu kepada pasulkannya di pangkalan angkatan udara Ramon di Israel selatan, Minggu, 5 November 2023, menegaskan kembali posisi lama pemerintahnya.

Hamas hanya akan membebaskan para sandera jika Israel membebaskan semua tahanan Palestina, kata Abu Ubaida, juru bicara Brigade Izz el-Deen al-Qassam, pekan lalu.

Hamas juga dapat mengadakan pembicaraan mengenai kesepakatan pembebasan “sebagian” sandera, katanya.

Israel menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, dan militer Israel mengatakan bahwa pasukannya akan mengintensifkan operasi mereka terhadap kelompok Hamas, tanpa batas waktu.

“Kami mengatakan ini kepada teman-teman kami dan musuh-musuh kami. Kami akan terus melanjutkannya sampai kami mengalahkan mereka. Kami tidak punya alternatif lain.”

Advertising
Advertising

Militer Israel telah menggunakan kombinasi pasukan darat, bersama dengan kekuatan udara dan angkatan laut untuk menggempur Gaza dan memperdalam serangannya ke jalur pantai yang sempit, dengan tujuan menghancurkan infrastruktur Hamas dan membunuh para pemimpin senior, serta sistem komando dan kendalinya.

Pasukan tersebut telah menembus jauh ke dalam Gaza, mengelilingi Kota Gaza dan terlibat dalam pertempuran jarak dekat di perkotaan dengan pejuang Hamas, yang akan membuat pemutusan kontak untuk memungkinkan penghentian sementara permusuhan menjadi berisiko dan tidak pasti, kata sumber militer Israel.

“Mereka tidak bekerja dengan waktu di tangan mereka dan perintahnya adalah melakukan pekerjaan secara profesional, selangkah demi selangkah untuk menghindari jatuhnya korban meskipun tidak ada yang gratis,” kata Itamar Yaar, mantan wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Israel.

Yaar, yang sekarang menjadi manajer kelompok Komandan Keamanan Israel yang terdiri dari mantan pejabat senior pertahanan, mengatakan saat ini militer tidak menghadapi tekanan waktu yang sama seperti dalam operasi sebelumnya di Gaza.

“Pesan yang didapat para komandan dari komandan yang lebih tinggi adalah untuk melakukan pekerjaan itu, kami tidak terburu-buru.”

Yaar menambahkan bahwa jika Israel mencapai tujuannya, operasi saat ini akan selesai dalam tiga hingga empat minggu.

“Ini akan sangat berkaitan dengan jumlah korban dan kejadian yang tidak terduga,” katanya.

Para menteri luar negeri dari Qatar, Arab Saudi, Mesir, Yordania dan Uni Emirat Arab bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Amman, Yordania pada hari Sabtu dan mendesaknya untuk membujuk Israel agar menyetujui gencatan senjata.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuntut gencatan senjata segera ketika dia bertemu Blinken selama kunjungan mendadak diplomat AS itu ke Tepi Barat yang diduduki Israel.

Blinken, yang mengunjungi wilayah tersebut untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan sebagai bagian dari upaya AS untuk mencegah meluasnya perang Israel-Hamas, telah menolak seruan gencatan senjata.

Dia mengatakan gencatan senjata hanya akan memungkinkan Hamas untuk berkumpul kembali, namun dia berusaha meyakinkan Israel untuk menyetujui jeda di lokasi tertentu yang akan memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk didistribusikan di Gaza.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan pada hari Minggu bahwa lebih dari 9.770 warga Palestina telah tewas dalam perang saat ini, yang dimulai ketika Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang.

Sumber keamanan Israel mengatakan Israel mungkin akan mengambil jeda terbatas dalam pertempuran selama beberapa jam, tergantung pada keadaan di lapangan.

“Target yang bisa dicapai adalah merusaknya (kemampuan militer Hamas) secara signifikan namun tidak menghilangkannya sepenuhnya,” kata Avi Issacharoff, seorang komentator militer Israel, kepada wartawan pada hari Minggu.

“Pada titik tertentu, Israel akan menyetujui penghentian tersebut, namun selama berjam-jam, bukan berhari-hari, tidak lebih dari itu. Jika lebih dari beberapa jam, masyarakat Israel akan menyalib pemerintah dan perdana menteri kami.”

REUTERS

Pilihan Editor Top 3 Dunia: Genosida terhadap Warga Palestina, Kesiapan Perang Hamas, Menteri Israel Diskors

Berita terkait

Top 3 Dunia: DK PBB Peringatkan Israel soal UNRWA hingga Syarat Gencatan Senjata Hamas

9 menit lalu

Top 3 Dunia: DK PBB Peringatkan Israel soal UNRWA hingga Syarat Gencatan Senjata Hamas

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 31 Oktober 2024 diawali oleh Dewan Keamanan PBB peringatan Dewan Keamanan PBB terhadap Israel soal UNRWA

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Biden Bertolak ke Timur Tengah setelah Israel Serang Iran

1 jam lalu

Pejabat Senior Biden Bertolak ke Timur Tengah setelah Israel Serang Iran

Kunjungan pejabat Biden ke Timur Tengah dilakukan setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran

Baca Selengkapnya

Kongres AS Batalkan Pengarahan PBB setelah Pelapor Khusus Dicap 'Anti-Semit'

5 jam lalu

Kongres AS Batalkan Pengarahan PBB setelah Pelapor Khusus Dicap 'Anti-Semit'

Pelapor PBB untuk Palestina batal memberikan penjelasan di hadapan Kongres AS setelah dicap anti-Semit.

Baca Selengkapnya

DK PBB Peringatkan Israel karena Larang Operasional UNRWA

13 jam lalu

DK PBB Peringatkan Israel karena Larang Operasional UNRWA

15 negara anggota Dewan Keamanan PBB mengeluarkan peringatan menentang upaya pelarangan operasional maupun pembubaran UNRWA oleh Israel

Baca Selengkapnya

Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Jika Tentara Israel Tetap di Gaza

13 jam lalu

Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Jika Tentara Israel Tetap di Gaza

Hamas tak mau gencatan senjata bila tentara Israel masih berada di Gaza.

Baca Selengkapnya

Isi Lengkap Pidato Pengukuhan Sekjen Hizbullah Naim Qassem: Kami akan Menang!

14 jam lalu

Isi Lengkap Pidato Pengukuhan Sekjen Hizbullah Naim Qassem: Kami akan Menang!

Dalam pidato pengukuhannya sebagai sekretaris jenderal Hizbullah, Naim Qassem mengirim pesan bahwa Israel akan dipaksa keluar dari Lebanon.

Baca Selengkapnya

Setahun Perang dengan Hamas, Israel Mulai Kekurangan Tentara

15 jam lalu

Setahun Perang dengan Hamas, Israel Mulai Kekurangan Tentara

Israel disebut mulai kesulitan merekrut tentara selama setahun perang dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Putusan Israel Dilarang Jual Senjata Dibatalkan Pengadilan Prancis

16 jam lalu

Putusan Israel Dilarang Jual Senjata Dibatalkan Pengadilan Prancis

Produsen senjata Israel diperbolehkan lagi ikut pameran di Prancis setelah putusan itu dicabut pengadilan.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Ajukan Kasus Genosida Israel di Gaza ke ICJ, Ini Bukti-buktinya

16 jam lalu

Afrika Selatan Ajukan Kasus Genosida Israel di Gaza ke ICJ, Ini Bukti-buktinya

Pemerintah Afrika Selatan atau Afsel telah menyerahkan bukti genosida oleh Israel di Gaza kepada Mahkamah Internasional (ICJ).

Baca Selengkapnya

AS Jadi Penengah Israel Hizbullah, Upayakan Gencatan Senjata Selama 60 Hari

19 jam lalu

AS Jadi Penengah Israel Hizbullah, Upayakan Gencatan Senjata Selama 60 Hari

Amerika Serikat berupaya agar tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya